REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemimpin Tottenham Hotspur Daniel Levy dilaporkan siap memecat Antonio Conte dari kursi pelatih pada jeda internasional. Masa depan Conte di Tottenham tengah terancam menyusul penurunan performa tim serta komentar pedasnya yang ditujukan kepada pemain dan hierarki klub usai bermain imbang 3-3 melawan Southampton akhir pekan lalu.
Conte akan mempertimbangkan kembali kontraknya di Tottenham yang akan berakhir pada akhir musim. Tetapi ia mungkin akan hengkang lebih awal karena beberapa pemain utama mendorong agar pelatih asal Italia itu dipecat dalam waktu dekat.
Menurut The Mail, dilansir dari Sportsmole, Kamis (23/3/2023), Tottenham dilaporkan akan mengadakan pembicaraan internal dengan Conte. Dan Levy siap memecat mantan pelatih Chelsea itu selama jeda internasional bulan ini.
Laporan tersebut menambahkan bahwa pembicaraan akan membahas tentang paket kompensasi yang diyakini mencapai 4 juta poundsterling. Kendati demikian belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Jika keduanya sepakat, maka Conte akan segera hengkang dan pelatih tim utama untuk sementara akan diserahkan kepada Ryan Mason.
Mason sebelumnya telah bekerja sebagai karateker setelah pemecatan Jose Mourinho. Ia memimpin tim dengan absennya Conte yang baru saja kembali ke rumah keluarganya di Turin. The Lilywhite telah mendata nama-nama calon pengganti Conte, antara lain Thomas Tuchel, Lusi Enrique, Oliver Glasner, Ruben Amorim, Roberto De Zerbi, dan Marco Silva.
Mantan pelatih Tottenham Mauricio Pochettino juga dikaitkan akan kembali menduduki kuris pelatih tim. Namun Levy dilaporkan ragu menunjuk pelatih asal Argentina itu kembali sebagai pelatih Tottenham.
Conte marah kepada pemain usai pertandingan melawan Southampton. Ia mengatakan pemainnya egois di lapangan. Mereka dinilai tidak ingin saling membantu.
Menurut Conte musim ini lebih buruk dibandingkan musim lalu. Ia menegaskan ketika bermain tidak secara tim, maka Spurs tidak akan mengalami peningkatan.
"Mereka tidak bermain untuk sesuatu yang penting. Mereka tak ingin bermain di bawah tekanan. Cerita Tottenham selalu begini, 20 tahun ada pemiliknya dan mereka tidak pernah memenangkan sesuatu. Tapi mengapa kesalahan hanya untuk klub, atau untuk setiap pelatih yang tinggal di sini?" kata Conte mengkritik.