Sabtu 25 Mar 2023 11:52 WIB

Populasi Muslim di Spanyol Meningkat 10 Kali Lipat 30 Tahun Terakhir  

Islam masuk ke Spanyol sejak 705 Masehi masa Dinasti Umayyah

Rep: Dwina Agustina/ Red: Nashih Nashrullah
Bukti kejayaan Islam di Madrid, Spanyol. Semua tergambar jelas pada jejak bangunan kunonya.
Foto: Google.com
Bukti kejayaan Islam di Madrid, Spanyol. Semua tergambar jelas pada jejak bangunan kunonya.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Populasi Muslim yang tinggal di Spanyol telah meningkat 10 kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Peningkatan tersebut mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa.

Sekretaris Komisi Islam Spanyol, Mohamed Ajana mengatakan kepada Anadolu Agency, menurut catatan resmi memang mencapai 2,5 juta dan menurut angka tidak resmi sekitar tiga juta Muslim tinggal di Spanyol. 

Baca Juga

Dia menyatakan, populasi Muslim di Spanyol yang dulu dipandang murni imigran, kini memiliki tempat penting di kalangan warga Spanyol.

Menurut Ajana, lebih dari satu juta Muslim di negara itu adalah warga negara Spanyol. Beberapa Muslim di antaranya adalah imigran dan sedangkan yang lainnya berasal dari Spanyol.

Mereka mayoritas berasal dari Maroko, Pakistan, Bangladesh, Senegal, dan Aljazair. Ajana berbagi informasi bahwa mayoritas penduduk Muslim di Spanyol tinggal di kawasan industri seperti Catalonia, Valencia, Andalusia, dan Madrid.

Ajana menjelaskan, saat ini terdapat 53 federasi Islam yang melayani komunitas Muslim di Spanyol dan terdapat sekitar 2.000 masjid. 

Dia mengatakan masalah utama yang dihadapi umat Islam adalah mendapatkan izin dan lisensi untuk pembangunan masjid dan keberadaan kuburan Muslim yang hanya 40 tempat padahal populasi meningkat. Di samping itu, terdapat pula masalah di bidang pendidikan dan Islamofobia. 

Jejak Islam selama ratusan tahun bisa dikatakan nyaris tiada lagi di Spanyol. Padahal Spanyol adalah jalan utama masuknya peradaban Islam ke Eropa.

Islam pertama kali masuk ke Spanyol ketika negara tersebut diduduki umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. 

Damaskus adalah tempat umat Islam menguasai Afrika Utara sebelumnya. Sejarah mengenal tiga nama dalam penaklukan Spanyol. Yakni Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.

Pada awal abad ke-8, pasukan dari Afrika Utara datang di Spanyol. Penduduk Eropa Barat menyebutnya sebagai bangsa Moor, yang tak lain adalah orang Arab.

Mereka ini menyapu Afrika Utara dari tanah airnya di Timur Tengah. Termasuk mengislamkan penduduk Maroko. Tahun 711, Tariq ibn Ziyad, gubernur Tangier, menyeberangi Spanyol beserta 12 ribu tentaranya. Mereka mendarat di Gibraltar.

Tempat ini juga disebut Jabal Tariq atau Gunung Tariq, sebagai bentuk penghormatan pada dirinya. Mereka datang atas undangan masyarakat Visiogothic untuk membantu melawan Raja Roderic. 

Roderic meninggal dalam peperangan tersebut dan Spanyol berakhir tanpa pemimpin. Tariq kembali ke Maroko. Tapi setahun kemudian yakni tahun 712, Musa ibn Nushair, salah satu gubernur Muslim di Afrika Utara, datang di Spanyol bersama tentaranya. Dengan tujuan untuk menduduki kawasan tersebut.

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Dalam waktu tiga tahun, Nushair menaklukkan seluruh wilayah pegunungan di bagian utara. Ia kemudian melanjutkan penaklukannya ke Prancis, tapi terhenti di Poitiers pada 732 Masehi. Al Andalus, demikian orang Islam Spanyol kerap disebut. Mereka ini terorganisasi di bawah pemerintahan sipil yang religius dari khalifah di Damaskus.

Gubernur Spanyol umumnya orang Suriah, yang kerangka dan referensi politiknya sangat dipengaruhi praktik-praktik masa Bizantium. Pada masa itu, pemeluk Islam bertambah. Termasuk di antaranya masyarakat Spanyol sendiri.

Demikian juga dengan penduduk di kawasan perdesaan. Meski demikian, masih ada komunitas Kristen Roma yang menetap di perkotaan.

Selain itu tercatat juga masyarakat Yahudi. Populasi mereka mencapai lima persen dari total penduduk. Masyarakat Yahudi ini memainkan peran yang penting dalam perdagangan hingga pendidikan kala itu. Pada 756, Dinasti Ummayah di Damaskus berakhir dan kekhalifahan dialihkan ke Baghdad oleh Dinasti Abbasiyah.

 

Sumber: anadolu   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement