REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bali mengumpulkan sekitar Rp1,25 miliar zakat, dari targetRp5 miliar pada 2022.
"Meski belum mencapai target, tapi capaian itu ada peningkatan sehingga kami bisa melaksanakan program sosial," kata Wakil Ketua Baznas Bali Ujang Eddy Alminangkabawi di Denpasar, Senin (27/3/2023).
Ia menjelaskan belum tercapainya target itu karena situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkan kegiatan ekonomi di Bali terpuruk.
Meski demikian, ia mengungkapkan capaian itu sudah meningkat dibandingkan pada 2021 yang sekitar Rp 800 juta.
Dia menjelaskan zakat itu disalurkan ke lima program sosial di antaranya bantuan pendidikan bagi anak kurang mampu, bedah rumah tidak layak huni, bantuan bagi kaum duafa, dankegiatan Islami lainnya.
Berdasarkan data Baznas Bali, pada 2023 pihaknya memiliki target penerimaan zakat mencapai Rp 5 miliar, sedangkan hingga Februari 2023 terkumpul sekitar Rp 1,5 miliar seiring perbaikan ekonomi di Bali setelah pandemi Covid-19.
Untuk menggenjot penerimaan zakat memasuki Ramadhan, pihaknya memperluas layanan digital dengan memanfaatkan sistem pembayaran cepat memanfaatkan kode batang (barcode), QRIS.
"Kami buat sistem digital tentang amil zakat melalui Instagram, transfer rekening bank dan memakai QRIS," katanya.
Untuk memudahkan penerimaan zakat, pihaknya menyebarluaskan nomor rekening melalui media sosial, Instagram @baznasprovbali dan kode batang (barcode) penerimaan zakat.
Pembayaran zakat melalui QRIS, kata dia, juga tersedia di setiap mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di salah satu bank syariah.
Dana yang terkumpul di antaranya dialokasikan juga untuk melaksanakan sejumlah program khusus Ramadhan seperti sahur dan buka puasa bersama di sembilan kabupaten/kota di "Pulau Dewata" --sebutan untuk Bali.
Selain itu, program untuk santunan kepada kaum duafa. Melalui unit pelaksanaan zakat (UPZ), pihaknya melaksanakan sahur dan buka bersama di sejumlah masjid, mushalla, majelis taklim, dan sekolah-sekolah Muslim.
Untuk makanan berbuka puasa, pihaknya mengalokasikan masing-masing sekitar 300 bungkus untuk takjil dan makanan berbuka untuk setiap titik.
"Tiap hari kami laksanakan di masjid bergantian, bergerak terus, kan ada banyak masjid, semua kami salurkan," ucapnya.