Selasa 28 Mar 2023 17:57 WIB

Simulasi Kematian dengan Virtual Reality, Berminat Mencoba?

Peserta bisa merasakan simulasi meninggal lewat teknologi virtual reality.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sebuah teknologi virtual reality (VR) baru bisa memberikan simulasi kematian bagi manusia. Seniman Shaun Gladwell mengembangkan teknologi tersebut untuk memberi pengalaman mendekati kematian yang menyeluruh kepada manusia.
Foto: Daily Mail
Sebuah teknologi virtual reality (VR) baru bisa memberikan simulasi kematian bagi manusia. Seniman Shaun Gladwell mengembangkan teknologi tersebut untuk memberi pengalaman mendekati kematian yang menyeluruh kepada manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sebuah teknologi virtual reality (VR) baru bisa memberikan simulasi kematian bagi manusia. Seniman Shaun Gladwell mengembangkan teknologi tersebut untuk memberi pengalaman mendekati kematian yang menyeluruh kepada manusia.

Peserta akan tahu rasanya menuju kematian, mulai dari mengalami serangan jantung hingga kematian otak, memberi mereka gambaran sekilas tentang hal yang mungkin terjadi di saat-saat terakhir kehidupan. Simulasi ini juga menampilkan bagian luar tubuh, yang memungkinkan pengguna untuk melihat mayat sendiri saat mereka melayang di atas.

Baca Juga

Seorang pengguna TikTok yang telah mencoba pengalaman tersebut, menjelaskan bahwa dia berbaring di tempat tidur yang bergetar. Akun yang dikenal sebagai croom12, itu mengaku berbaring datar dan melihat dokter telah gagal menghidupkannya kembali.

Dia juga mengatakan pengalaman itu bisa membuat orang cemas, bahkan merasa bisa mati kapan saja.

Dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (28/3/2023), Gladwell berharap teknologi ini dapat membantu orang untuk menerima hal yang tak terhindarkan dengan dunia nyata. Teknologi ini menunjukkan kepada peserta dan mensimulasikan perasaan kematian.

Karya VR ‘Passing Electrical Storms' miliknya ditampilkan di acara Melbourne Now di Australia. Peserta berbaring di replika ranjang rumah sakit, memakai headset VR dan mengalami serangan jantung. Kemudian akan merasa ada upaya gagal membangkitkan mereka, merasakan kematian dan pengalaman keluar tubuh yang melampaui kehidupan dan planet Bumi.

Sebelumnya sudah ada VR lain yang juga berfokus pada kematian. Penciptanya mengklaim bahwa perangkat tersebut dapat memberikan sensasi terbunuh bagi saat kalah dalam game yang dimainkan.

NerveGear, yang diciptakan oleh pendiri Oculus berusia 30 tahun, Palmer Luckey, mengatakan inovasi itu langsung 'menghancurkan otak' ketika seseorang kalah. 

Saat pengguna mati secara virtual selama bermain gim, modul akan menembak ke arah kepala mereka, membunuh mereka secara instan. Luckey mengakui perangkat itu belum selesai, dan kemungkinan besar dia akan kesulitan mendapatkan izin untuk menggunakannya meskipun sudah jadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement