REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Jerman dipaksa mengakui keunggulan Belgia, 2-3, di laga persahabatan, Rabu (29/3/2023) dini hari WIB. Kekalahan dalam laga yang digelar di Stadion Rhein Energy, Cologne, Jerman tersebut, sekaligus menandai sejarah buruk Die Mannschaft dalam rekor duel dengan Die Rode Duivels.
Dengan kekalahan ini, Jerman gagal menjaga rekor tidak pernah kalah dari Belgia sejak 1954 di semua ajang, termasuk laga uji coba. Tidak hanya itu, kekalahan ini juga sekaligus menghentikan laju kemenangan tuan rumah Piala Eropa 2024 di dua laga sebelumnya, termasuk saat membungkam Peru, 2-0, akhir pekan lalu.
Dalam laga kontra Belgia tersebut, Jerman sudah tertinggal dua gol cepat dari tim besutan Domenico Tedesco. Belum genap 10 menit, gawang Die Mannschaft sudah kebobolan dua gol via torehan Yannick Caraco dan Romelu Lukaku.
Niclas Fullkrug mencetak gol balasan Jerman pada menit ke-44 via eksekusi penalti. Ini menjadi gol keenam penyerang berusia 30 tahun itu dalam enam laga terakhir memperkuat timnas Jerman. Kendati begitu, pada babak kedua, tepatnya pada menit ke-78, Belgia berhasil kembali melebarkan jarak keunggulan.
Kevin de Bruyne merobek gawang tim tuan rumah pada menit ke-78 setelah menuntaskan sebuah serangan balik cepat. Gol Serge Gnabry pada menit ke-88 menjadi perlawanan terakhir Jerman atas Belgia tersebut. Gol Gnabry itu sekaligus menjadi gol terakhir di laga ini dan Jerman gagal terhindar dari kekalahan.
Pelatih timnas Jerman, Hansi Flick, menilai, permainan anak-anak asuhnya di laga ini terlalu pasif. Keengganan para penggawa Jerman untuk langsung tampil menekan lini pertahanan lawan mampu dimanfaatkan Belgia.
''Kami jauh terlalu pasif dan tidak membuat mereka merasa bada dalam tekanan. Belgia memanfaatkan kondisi ini tanpa ampun. Kami harus mengubah sesuatu dalam tim ini untuk bisa menemukan stabilitas,'' ujar Flick seperti dikutip Reuters, Rabu (29/3/2023).
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu pun menegaskan, kondisi itu menjadi bahan evaluasi terbesar Die Mannschaft untuk bisa mempersiapkan diri menatap Piala Eropa 2024. Terlebih, Jerman akan berstatus sebagai tuan rumah dalam turnamen sepak bola paling bergengsi antarnegara Eropa tersebut.
''Anda bisa lihat, kami memiliki begitu banyak pekerjaan. Kami ingin lebih aktif. Kami mungkin sempat melakukannya di laga itu, tapi hanya selama 30 menit. Buat kami, dengan semua tantangan yang ada pada masa mendatang, hal itu yang harus kami benahi,'' tegas Flick.