Rabu 29 Mar 2023 11:06 WIB

Revitalisasi Stasiun Tugu, InJourney Bangun Konektivitas Pariwisata Joglosemar

InJourney memastikan tampilan dan nuansa Stasiun Tugu sesuai rencana.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Stasiun Tugu Yogyakarta. Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, melakukan peninjauan ke Stasiun Tugu pada Senin (27/3/2023).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Stasiun Tugu Yogyakarta. Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, melakukan peninjauan ke Stasiun Tugu pada Senin (27/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, melakukan peninjauan ke Stasiun Tugu pada Senin (27/3/2023). Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengatakan, peninjauan ini sejalan dengan program pengembangan destinasi wisata InJourney di wilayah Joglosemar. Salah satunya dengan merevitalisasi Stasiun Tugu Yogyakarta untuk menjadi ikon pariwisata yang mengedepankan warisan budaya. 

"InJourney melakukan revitalisasi Stasiun Tugu untuk mengintegrasikan atraksi di kawasan tersebut dan mengembangkan konektivitas ekosistem pariwisata di kawasan Joglosemar," ujar Maya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga

Dalam melakukan revitalisasi, lanjut Maya, InJourney turut mengawal proses revitalisasi dan memastikan tampilan dan nuansa dari awal desain hingga realisasi di tahap akhir.

Maya menyampaikan Stasiun Tugu mulai dioperasikan pemerintah kolonial Belanda pada 1887 dengan nama Stasiun Djokjakarta yang merupakan bagian dari jalur kereta api lintas selatan Jawa. Awalnya, Stasiun Tugu difungsikan sebagai rute pengangkutan hasil bumi dan persinggahan pengangkutan barang. Kemudian pada 1905, Stasiun Tugu mulai melayani kereta penumpang. 

"Dalam proses desainnya, InJourney menelusuri sejarah arsitektur Stasiun Tugu. Kita ingin mengembalikan Stasiun Tugu ke era yang tepat, dengan arsitektur art deco dan kolonial," ucap Maya. 

Maya menyebut Stasiun Tugu akan menjadi ruang publik bagi masyarakat dan menjadi kebanggaan masyarakat kota Yogyakarta.

"Stasiun Tugu akan menjadi ruang urban yang mana wisatawan yang datang bisa mengenal history yang kental akan budaya Kota Yogyakarta saat itu," lanjut Maya. 

Maya mengatakan InJourney berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PP, PT Angkasa Pura I, dan PT Sarinah dalam revitalisasi yang akan dilakukan dalam beberapa tahap di area Selatan, Timur dan peron.

"Dengan kolaborasi ini harapannya kita dapat mengintegrasikan semua atraksi di kawasan Joglosemar. Kita akan mengembangkan konektivitas, mulai dari bandara, kemudian kereta api menuju Stasiun Tugu, dan di Stasiun Tugu itu sendiri," kata Maya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement