REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu ketika surga dan neraka sedang ribut mempersoalkan siapa yang paling istimewa di mata Allah SWT. Ini diketahui berdasarkan hadits panjang yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, dalam kitab Shahih Muslim.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Neraka dan surga saling bertengkar. Neraka berkata bahwa ia diistimewakan Allah dengan penghuni-penghuninya yakni orang-orang sombong dan sewenang-wenang.
Lalu surga bertanya, 'Lantas apakah para penghuniku hanya dari kalangan orang-orang lemah dan orang-orang terdampar?' Allah SWT berfirman kepada surga, 'Engkau adalah rahmat-Ku. Aku rahmati engkau dengan orang-orang yang Ku-kehendaki di antara hamba-hamba-Ku.'
Allah SWT juga berfirman kepada neraka, 'Engkau adalah azab (siksa)-Ku. Aku siksa engkau dengan orang yang Ku-kehendaki di antara hamba-hamba-Ku. Masing-masing kalian mendapat penghuni sampai penuh.'
Ketika neraka belum penuh, Allah memenuhinya dengan orang-orang yang harus disiksa. Setelah penuh, neraka berkata, 'Cukup, cukup!' Kemudian mereka (penghuni neraka) dicampur-aduk antara satu dengan yang lain." (HR Muslim)
Dalam riwayat Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Neraka jahannam itu senantiasa meminta tambahan penghuni. Neraka berkata, 'Masih ada tambahan (penghuni)?'
Lalu Allah mendatangkan orang-orang yang harus disiksa, sampai neraka berkata, 'Cukup, cukup, demi kekuatan-Mu.' Mereka (penghuni) pun dicampur-aduk satu sama lain." (HR Muslim)
Riwayat lain, dari Abdullah RA, menjelaskan tentang tidak adanya lagi kematian setelah neraka dan surga diisi oleh para penghuninya masing-masing. Nabi SAW bersabda:
Setelah penduduk surga dimasukkan Allah ke surga dan penduduk neraka dimasukkan ke neraka, maka diumumkan kepada mereka masing-masing , "Wahai penduduk surga, tidak ada lagi kematian! Wahai penduduk neraka, tidak ada lagi kematian! Semuanya kekal di mana mereka berada." (HR Muslim)