Jumat 31 Mar 2023 11:41 WIB

Mata Orang Jadi Lebih Sering Berkedip Saat Bohong, Betul Nggak Ya?

Aktris Gwyneth Paltrow tampak sering berkedip di pengadilan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Pada 24 Maret 2023, aktris Gwyneth Paltrow hadir di ruang sidang Park City, Utah, Amerika Serikat, sebagai pihak yang dituduh menabrak seorang peski saat liburan keluarga pada 2016. Peski tersebut mengalami cedera otak dan empat tulangnya patah akibat insiden tersebut.
Foto: EPA-EFE/Rick Bowmer / POOL
Pada 24 Maret 2023, aktris Gwyneth Paltrow hadir di ruang sidang Park City, Utah, Amerika Serikat, sebagai pihak yang dituduh menabrak seorang peski saat liburan keluarga pada 2016. Peski tersebut mengalami cedera otak dan empat tulangnya patah akibat insiden tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ada momen menarik saat persidangan tabrakan ski aktris Iron Man Gwyneth Paltrow di Utah, Amerika Serikat. Saat Paltrow berbicara dengan pengacara, pemirsa siaran langsung persidangan dengan cepat menganalisis pilihan kata dan bahasa tubuh aktris tersebut.

Banyak yang mengomentari kedipan mata Paltrow yang terkadang tampak cepat dan berlebihan. Dilansir Huffpost, Jumat (31/3/2023), seperti yang ditunjukkan oleh postingan pengguna media sosial, ada kepercayaan umum bahwa jika seseorang sering berkedip saat berbicara, mereka mungkin sedang tidak mengatakan hal yang sebenarnya.

Baca Juga

Psikoterapis Paul Hokemeyer menjelaskan bahwa berkedip adalah respons tubuh terhadap berbagai macam stressor. Menurut dia, ini adalah reaksi neurofisik yang terjadi di bawah tingkat pikiran sadar manusia.

Dari sudut pandang evolusioner, menurut Hokemeyer, berkedip adalah bagian dari respons manusia untuk "melarikan diri, melawan, atau membeku" terhadap ancaman yang tampak.

"Ini memungkinkan mata kita untuk melihat bahaya secara visual dan dengan cepat menemukan jalan keluar dari jalur bahaya,” ujar pria yang juga ahli bahasa tubuh dan penulis ini.

Kedipan mata juga terkait dengan detak jantung manusia. Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kedipan yang sesuai saat detak jantung manusia meningkat sebagai respons terhadap stres eksternal.

"Karena koneksi ini, peningkatan kedipan sering dikaitkan dengan kebohongan di hadapan ancaman yang dirasakan terhadap keselamatan dan kesejahteraan seseorang," katanya.

Studi empiris juga menunjukkan hubungan antara berkedip dan penipuan. Hokemeyer menyebutkan para peneliti telah menemukan bahwa setelah berbohong, tingkat kedipan mata seseorang secara tidak sadar dan spontan akan meningkat.

Ini karena berkedip adalah fungsi dari sistem saraf pusat simpatik yang mengatur respons tubuh dan terlepas dari pikiran sadar manusia dan bertanggung jawab atas kemampuan manusia untuk bertahan hidup dalam situasi yang mengancam. Jadi, sementara pikiran sadar mungkin bisa berbohong dengan keyakinan, menurut Hokemeyer, pikiran bawah sadar merasakan kebohongan sebagai ancaman dan merespons sesuai dengan itu.

Lalu, jika seseorang banyak mengedipkan mata saat berbicara, apa secara otomatis berarti mereka berbohong? Pakar bahasa tubuh dan penulis How To Detect Lies, Fraud and Identity Theft Traci Brown mengatakan jawabannya belum tentu.

Menurut Brown, setiap orang memiliki tingkat kedipan uniknya sendiri. Yang jelas, kedipan mata akan berubah secara signifikan saat orang menjawab pertanyaan yang berpotensi memberatkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement