Ahad 02 Apr 2023 08:33 WIB

Jerman Akui Inventaris Militernya Terbatas

Sejak berakhirnya Perang Dingin, militer Jerman kekurangan investasi.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ferry kisihandi
 Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius berbicara kepada awak media menjelang pertemuan Menteri Pertahanan NATO di markas aliansi di Brussels, Belgia, Selasa (14/2/2023). Menteri Pertahanan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berkumpul di Brussel dari 14 hingga 15 Februari.
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius berbicara kepada awak media menjelang pertemuan Menteri Pertahanan NATO di markas aliansi di Brussels, Belgia, Selasa (14/2/2023). Menteri Pertahanan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berkumpul di Brussel dari 14 hingga 15 Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan militer Jerman tidak dapat mengisi gap militernya pada 2030. Berlin sedang mencoba merombak angkatan bersenjata setelah invasi Rusia ke Ukraina setelah bertahun-tahun diabaikan.

"Kami semua tahu gap  tidak sepenuhnya dapat diisi pada 2030, butuh waktu bertahun-tahun, semua orang menyadari itu," kata Pistorius dalam wawancara dengan surat kabar Welt am Sonntag, Sabtu (1/4/2023).

Pakar mengatakan, sejak berakhirnya Perang Dingin, militer Jerman kekurangan investasi. Situasinya semakin memburuk dalam satu tahun terakhir karena senjata-senjata yang diberikan ke Ukraina belum ada penggantinya.

Pistorius menolak mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina dari gudang angkatan bersenjat Jerman atau Bundeswehr di luar dari yang sudah diumumkan.

"Terus terang, seperti negara lain, inventaris kami terbatas, seperti Kementerian Pertahanan Federal, saya tidak bisa memberikan semuanya," kata Pistorius.

Menteri yang ditunjuk tahun lalu itu menambahkan, menaikkan anggaran pertahanan dari 1,5 persen menjadi dua persen dari pendapatan nasional agar sesuai target Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merupakan prioritas utamanya.

‘’Bila kemudian itu dijalankan di akhir masa jabatan (legislatif) maka saya akan puas," katanya.

Ia menambahkan Jerman berencana mengirimkan misi angkatan laut ke kawasan Indo-Pasifik tahun depan dan mengintensifkan kemitraan dengan negara penting di kawasan seperti Jepang, Australia, India, Indonesia, Korea Selatan dan Singapura. Menurutnya kebebasan bergerak Eropa di laut Indo-Pasifik "terlalu tertantang." 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement