Ahad 02 Apr 2023 12:32 WIB

Sindir Komitmen Kepala Daerah Penolak Piala Dunia U-20, Jokowi: Semua Tanda Tangan

Silaturahim Jokowi dengan ketum partai tak dihadiri perwakilan PDIP.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo saat menghadiri silaturahmi Ramadhan yang diselenggarakan Partai Amanat Nasional (PAN) di Kantor DPP PAN Jl. Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023).
Foto: Dok Tangkapan Layar/Fauziah Murs
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo saat menghadiri silaturahmi Ramadhan yang diselenggarakan Partai Amanat Nasional (PAN) di Kantor DPP PAN Jl. Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menyampaikan keluh kesahnya terkait Indonesia yang gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jokowi mengaku dibuat pusing mengurusi persoalan bola agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah. Meskipun, Indonesia akhirnya dicoret oleh FIFA sebagai penyelenggara.

"Tapi yang urusan bola ini memang, pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing betul," ujar Jokowi saat hadir di acara silaturahim Ramadhan di Kantor DPP PAN Jl Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023).

Baca Juga

Jokowi menyampaikan berbagai upaya pemerintah agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah. Dia juga menjelaskan kilas balik Indonesia yng harus melalui proses panjang untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab, Indonesia harus bersaing dengan puluhan negara lain yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia.

"Karena apapun itu sudah...sulitnya, sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah, itu yang mengajukan bukan satu dua tiga, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan, lobi sana, lobi sini menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita," ujar Jokowi.

Kepala negara melanjutkan, hingga akhirnya dari tiga negara Indonesia masuk diantaranya yang menjadi tuan rumah. Kemudian Indonesia memersiapkan segala sesuatunya selama tiga tahun terakhir

"Lapangannya dicek, perbaiki, dicek lagi, diperbaiki di cek lagi, tidak semudah itu, dan saat ini menandatangani Guarantee Country Host dan City Host di situ sudah tercantum semuanya apa apa yang harus kita komitmen kan dan kita tanda tangan," ujarnya.

Selain itu, kata mantan gubernur DKI Jakarta itu, seluruh provinsi maupun kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara tuan rumah Piala Dunia telah meneken komitmen. "Provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tanda tangan city house, komitmen ada semuanya tanda tangan-tanda tangan," ujarnya.

Namun demikian, menjelang detik-detik penyelenggaran, justru ada penolakan dari sejumlah daerah yang menjadi tempat digelarnya pertandingan yakni Jawa Tengah dan Bali. "Tetapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi, itu aja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. Tetapi haduh pusing-pusing betul ngurus bola," ujar Jokowi.

Dalam acara silaturahim PAN itu turut hadir ketua umum partai politik koalisi Pemerintah diantaranya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Mardiono. Namun diantara Ketum partai koalisi pemerintah, Ketum PDIP-Nasdem yang tidak nampak hadir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement