Senin 03 Apr 2023 11:10 WIB

Produksi dan Penjualan Kendaraan Listrik Cina Masih Teratas

Delapan tahun berturut-turut, kendaraan listrik Cina masih tempati urutan teratas

Red: Esthi Maharani
BYD Co, mobil listrik asal Cina.
Foto: Autoexpress
BYD Co, mobil listrik asal Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  - Produksi dan penjualan kendaraan bertenaga listrik (electricvehicle/EV) di Cina masih menempati urutan teratas di dunia selama delapan tahun berturut-turut, tetapi ketergantungan Cina pada bahan material impor juga tinggi.

"Kendaraan listrik Cina mencapai perkembangan yang pesat dan telah memasuki periode popularisasi massal. Namun, masih ada kendala bahan material untuk baterai dan lokalisasi cip semikonduktor kendaraan," kata General Manager BAIC Group Zhang Xiyong saat berbicara pada Forum EV100 Cina di Beijing, Ahad (2/4/2023).

EV100 merupakan lembaga penelitian dan pengembangan industri kendaraan listrik Cina. Pada 2022 Cina mampu menjual 6,89 juta unit kendaraan listrik, atau meningkat 93,4 persen dibandingkan 2021.

Cina masih tergantung pada impor kobalt dan nikel untuk litium. Data dari kepabeanan setempat (GACC) menunjukkan bahwa Cina telah mengimpor 21.453 ton litium karbon selama periode Januari-Februari 2023, naik 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.