Rabu 05 Apr 2023 19:48 WIB

Sejumlah Maskapai Sipil Kembali Beroperasi di Yahukimo Usai Dapat Jaminan Keamanan

Pada Rabu (5/4/2023), pihak maskapai Trigana Air sudah melakukan penerbangan sipil.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menyandera pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.
Foto: Istimewa
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menyandera pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Polda Papua melaporkan aktivitas penerbangan sipil dari dan menuju ke Kota Dekai, Yahukimo, di Papua Pegunungan berangsur pulih dan normal. Otoritas Bandar Udara (Bandara) Nop Goliat dan pihak maskapai setuju untuk kembali membuka jalur penerbangan. Pembukaan ini dengan jaminan keamanan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri.

Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny mengatakan pemulihan rute penerbangan dari dan ke wilayah tersebut setelah TNI dan Polri pun memastikan situasi dan kondisi keamanan di Papua Pegunungan berangsur kondusif. Kombes Benny menerangkan, dari laporan pihak keamanan di Dekai-Yahukimo menyampaikan, pada Rabu (5/4/2023), pihak maskapai Trigana Air sudah melakukan penerbangan sipil, maupun kargo di Bandara Nop Goliath.

Baca Juga

“Aktivitas dan suasana di Bandara Nop Goliath Dekai pada hari ini (5/4/2023) sudah kembali dipadati masyarakat, dan penumpang yang akan beraktivitas ke Jayapura,” kata Kombes Benny dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Sementara dari pihak maskapai Wings Air, dikatakan Kombes Benny, setuju untuk kembali terbang dari dan ke wilayah tersebut, mulai Senin (10/4/2023) mendatang. Sejumlah maskapai sipil memutuskan untuk menghentikan aktivitas penerbangan dari dan ke wilayah Dekai, Yahukimo sejak Maret 2023.

Keputusan tersebut terpaksa diambil karena melihat krisis situasi dan kondisi keamanan yang tidak menentuk di wilayah Papua Pegunungan. Sejak awal Maret 2023 di wilayah tersebut terjadi serangkain aksi-aksi penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Serangan-serangan bersenjata mematikan itu juga menyasar ke titik-titik vital seperti bandara, pun juga menyasar pesawat-pesawat penerbangan penumpang sipi, maupun kargo. Pada Kamis (16/3/2023) dini hari waktu setempat terjadi aksi pembakaran bangunan SMPN 2 Kota Dekai.

Polisi menduga, aksi pembakaran itu dilakoni Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) separatisme di Papua. Akibat pembakaran tersebut, aktivitas ajar mengajar di sekolah tersebut, terhenti. Pada Senin (13/3/2023) pembakaran juga terjadi di Gedung SD YPK Metanoia Dekai.

Sebelum aksi bakar-bakar itu, sejumlah inside penembakan juga terjadi. Pada Rabu (8/3/2023), dua warga sipil inisial EP (18 tahun), dan VS (24) tewas diterjang peluru tajam di Kota Dekai. Polri menuding penembakan itu dilakukan KKB. Pada Kamis (2/3/2023), penembakan oleh KKB juga menewaskan personil militer, yakni Pratu LW dari Kodim 1715 Yahukimo.

Peristiwa penembakan yang terjadi di Kilometer (Km) 4 Jalan Paradiso di Kota Dekai itu, juga melukai tiga personel militer lainnya, yakni Pratu NS dan Sertu RS. Bahkan Dandim Letkol JV Tethol juga mendapatkan luka tembak dalam insiden tersebut.

Insiden penembakan juga menyasar pesawat sipil Trigana Air PK YSC B 373-500, pada Sabtu (11/3/2023). Dalam insiden tersebut, pesawat sipil yang terbang ke Sentani-Jayapura membawa 66 penumpang itu mengalami tembak tembus pada badan pesawat dan mengenai kursi penumpang.

Kombes Benny melanjutkan, penambahan personel keamanan TNI dan Polri, serta operasi dan patroli yang dilakukan pasukan gabungan saat ini mampu mengembalikan kondusivitas yang diharapkan ada di Dekai-Yahukimo. “Pemuliuan situasi dan keamanan yang dilakukan oleh TNI-Polri diharapkan juga dapat mengembalikan aktivitas masyarakat yang membutuhkan sarana transportasi udara,” kata Kombes Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement