REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR– Komjen Pol Rycko Amelza mulai bertugas menjabat Kepala BNPT RI yang baru menggantikan Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Rycko menyatakan akan memperkuat pendekatan kemanusiaan dalam penanggulangan terorisme. Serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung hari ini, Rabu (5/4/2023) di Kantor Pusat BNPT RI di Sentul Bogor.
Rycko Amelza Dahniel menyatakan bahwa tugas penanggulangan terorisme merupakan tugas yang mulia. BNPT RI berperan dalam manjaga keutuhan NKRI. ”Mulia karena bagaimana agar manusia menghormati satu sama lain. Ini penting," jelasnya saat acara sertijab.
Rycko menyampaikan pendekatan lunak ini juga digunakan dalam mengoptimalkan upaya deradikalisasi. Rycko menyebut penegakan hukum merupakan ultimum remedium. Sehingga pendekatan lunak menjadi strategi utama dalam mencegah terorisme.
“Bapak Presiden tadi berpesan kepada saya untuk melakukan optimalisasi kegiatan deradikalisasi terutama kepada saudara-saudara kita yang pernah tersesat dan terlibat dalam masalah hukum dengan kasus-kasus radikalisme dan terorisme," ujar Rycko.
Rycko menegaskan pentingnya menggunakan berbagai upaya, pendekatan secara prefentif dan persuasif.
"Preventive is better than cure, prevention first, the law enforcement only the ultimum remedium strategy," ujar Rycko.
Baca juga: Pujian Rakyat Negara Arab untuk Indonesia Terkait Piala Dunia U-20, Terhormat!
Sebelum dilantik sebagai Kepala BNPT, Rycko menjabat sebagai Kepala Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri
Kiprahnya dalam penanggulangan terorisme sudah tidak perlu diragukan lagi. Lulusan terbaik Akpol 1988 ini mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa usai ikut melumpuhkan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur pada 2005.
Baca juga: Pujian Rakyat Negara Arab untuk Indonesia Terkait Piala Dunia U-20, Terhormat!
Sementara itu Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar yakin kepemimpinan BNPT yang baru pasti bisa mengakselerasi pencapaian tugas penanggulangan terorisme yang sudah dilakukan selama ini.
Boy berharap sinergi dengan beragam unsur masyarakat dapat terus dilanjutkan. "BNPT RI mengkoordinasi penanggulangan terosime dengan menyinergikan segenap bangsa," tambahnya.
Upaya pendekatan kemanusiaan dilakukan BNPT dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Untuk mencapai tujuan tersebut BNPT RI menggandeng tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan stakeholder lain dalam memberikan nilai-nilai kebangsaan.