REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Rudolf Erasmus, seorang pilot di Afrika Selatan, melakukan pendaratan darurat setelah menemukan ular kobra yang bersembunyi di bawah kursinya. Erasmus membawa empat penumpang di dalam pesawat kecil dalam penerbangan pada Senin (3/4/2023), ketika dia merasakan "sesuatu yang dingin" meluncur di punggung bawahnya.
Erasmus kemudian menengok ke bawah kursinya dan melihat kepala Cape Cobra yang cukup besar menyelinap ke belakang di bawah kursi. "Sepertinya otak saya tidak tahu apa yang sedang terjadi," katanya kepada The Associated Press.
Setelah mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri, Erasmus memberikan pemberitahuan kepada penumpangnya tentang penemuan ular itu. Erasmus berupaya untuk tetap tenang sehingga penumpangnya tidak panik.
"Ada momen keheningan yang mencekam," kata Erasmus.
Erasmus meminta izin kontrol lalu lintas udara untuk melakukan pendaratan darurat di Kota Welkom, di Afrika Selatan bagian tengah. Dia masih harus terbang selama 10 sampai 15 menit lagi dan mendaratkan pesawat dengan ujar yang melingkar di kakinya.
"Saya terus melihat ke bawah untuk melihat di mana ular itu. Saya tidak terlalu takut dengan ular, tetapi biasanya saya tidak mendekati mereka," kata Erasmus.
Brian Emmenis, yang bekerja di stasiun radio Welkom, Gold FM dan juga seorang ahli penerbangan, dimintai bantuan melalui panggilan telepon. Dia kemudian menelepon departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan. Mereka lalu mengirim petugas tanggap darurat dan pawang ular ke bandara.
Emmenis adalah orang pertama yang tiba di bandara. Dia melihat semua penumpang turun, dan tampak terguncang. Tetapi semuanya selamat berkat Erasmus.
"Dia (Erasmus) tetap tenang dan mendaratkan pesawat itu ketika ular Cape Cobra yang berbisa mematikan meringkuk di bawah kursinya," kata Emmenis.
Cape Cobra adalah salah satu spesies kobra paling berbahaya di Afrika karena potensi racunnya. Setelah pesawat mendarat, pawang ular dan tim insinyur penerbangan mencari keberadaan ular Cape Cobra di pesawat selama dua hari.
Hanya saja, hingga Rabu (5/4/2023), mereka masih belum menemukan ular kobra tersebut. Mereka tidak yakin apakah ular itu telah menyelinap keluar tanpa diketahui.
Perusahaan tempat Erasmus bekerja menginginkan pesawatnya kembali ke Kota Mbombela di Afrika Selatan bagian utara. Jadi, dia harus menerbangkannya kembali dengan menempuh perjalanan selama 90 menit dengan kemungkinan ular kobra itu masih ada di dalamnya.