Senin 10 Apr 2023 15:45 WIB

Kebocoran Dokumen Rusak Reputasi AS

Beberapa dokumen mengungkap AS memata-matai sekutu seperti Korsel hingga Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Dokumen Pentagon yang sangat rahasia bocor secara online dalam beberapa pekan terakhirnya. Kebocoran dokumen ini dapat membahayakan sumber-sumber sensitif dan membahayakan hubungan luar negeri Amerika Serikat
Foto: Foto AP/Patrick Semansky, File
Dokumen Pentagon yang sangat rahasia bocor secara online dalam beberapa pekan terakhirnya. Kebocoran dokumen ini dapat membahayakan sumber-sumber sensitif dan membahayakan hubungan luar negeri Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dokumen Pentagon yang sangat rahasia bocor secara online dalam beberapa pekan terakhirnya. Kebocoran dokumen ini dapat membahayakan sumber-sumber sensitif dan membahayakan hubungan luar negeri Amerika Serikat (AS).

Beberapa dokumen mengungkap sejauh mana AS memata-matai sekutu utama, termasuk Korea Selatan, Israel, dan Ukraina. Sementara dokumen lain mengungkapkan sejauh mana AS telah menembus Kementerian Pertahanan Rusia dan organisasi tentara bayaran Rusia, Grup Wagner.

Baca Juga

Dokumen lain mengungkapkan kelemahan utama dalam persenjataan Ukraina, pertahanan udara, dan ukuran batalion serta kesiapan pada titik kritis dalam perang, ketika pasukan Ukraina bersiap untuk meluncurkan serangan balasan terhadap Rusia. Seorang sumber yang dekat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada CNN, Ukraina telah mengubah beberapa rencana militernya karena kebocoran dokumen tersebut.

"Pentagon telah melakukan upaya antarlembaga untuk menilai dampak kebocoran itu. Departemen Pertahanan terus meninjau dan menilai validitas dokumen berfoto yang beredar di situs media sosial dan tampaknya berisi materi sensitif dan sangat rahasia," ujar Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh, Ahad (9/4/2023).

Dokumen tersebut muncul pada Maret lalu di platform media sosial Discord. Unggahan tersebut menunjukkan sebuah foto dokumen kusut yang diletakkan di atas majalah dan dikelilingi oleh objek acak lainnya, seperti tas zip-close dan lem Gorilla Glue. Seorang sumber yang mengetahui jenis dokumen ini mengatakan kepada CNN, dokumen itu seolah-olah dilipat dengan tergesa-gesa sebelum dipindahkan ke lokasi yang aman. Seorang juru bicara Discord mengatakan, mereka bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan tersebut.

Tindakan memata-matai adalah bagian tak terpisahkan dari komunitas intelijen AS dalam mengumpulkan informasi secara global. Para diplomat dari beberapa negara yang disebutkan dalam dokumen itu mengatakan kepada CNN, kebocoran dokumen ini merusak reputasi AS.

“Kami mengharapkan AS berbagi penilaian kerusakan dengan kami dalam beberapa hari mendatang, tetapi kami tidak dapat menunggu penilaian mereka. Saat ini kami melakukan penilaian kami sendiri,” kata seorang pejabat dari negara yang merupakan bagian dari pembagian intelijen Five Eyes, yang meliputi Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris.

"Kami mempelajari dokumen-dokumen ini untuk mencari tahu apakah ada intelijen yang berasal dari koleksi kami," kata pejabat itu.

Seorang pejabat negara Five Eyes lainnya menyatakan keprihatinan tentang informasi tentang perang Ukraina yang bocor ke publik. Pejabat itu juga mengaku khawatir melihat salah satu dokumen yang bocor berjudul "Rusia-Ukraina: Pertempuran untuk Wilayah Donbas Kemungkinan Menuju Kebuntuan Sepanjang 2023."  Dokumen itu berisi penilaian daya tahan operasi Ukraina.

"Keuntungan untuk Ukraina akan sulit dicapai, tetapi tidak membantu jika penilaian swasta AS menunjukkan kemungkinan kebuntuan selama setahun yang diungkapkan kepada publik," kata pejabat itu.

Kebocoran itu juga menyebabkan Pentagon mengambil langkah-langkah untuk memperketat aliran dokumen yang sangat sensitif. Staf Gabungan sedang memeriksa daftar distribusi untuk melihat siapa saja yang memiliki akses terhadap dokumen tersebut. Banyak dokumen memiliki tanda yang menunjukkan bahwa dokumen itu dibuat oleh unit intelijen Staf Gabungan, yang dikenal sebagai J2, dan tampaknya merupakan dokumen pengarahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement