REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan, pembinaan usia dini menjadi salah satu komitmen Indonesia kepada FIFA. Erick menyampaikan program pembinaan usia dini menjadi salah satu program prioritas dalam transformasi sepak bola Indonesia.
"Transformasi sepak bola itu harus kerja tim, itu kenapa dalam surat FIFA ada yang namanya transformasi suporter, pembangunan dan perbaikan fasilitas, serta pembinaan usia dini," ujar Erick dalam acara Liputan6 Talks di Jakarta, Ahad(9/4/2023).
PSSI, lanjut Erick, pun akan menggandeng Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Erick mengaku senang dengan keberadaan dua menteri yang masih muda tersebut.
"Saya senang ketika Bapak Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada dua pemimpin muda. Pak Nadiem baru 38 tahun, Menpora baru 32 tahun. Ini harapan untuk generasi muda," ucap Erick.
Erick telah menghubungi keduanya untuk bekerja sama dalam menciptakan roda kompetisi usia dini. Hal ini, menurut Erick, selaras dengan presentasi dirinya saat bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino bahwa dalam cetak biru, pembinaan usia dini Indonesia kini dimulai dari usia sembilan tahun, bukan lagi 12 tahun.
"Saya sudah telepon Pak Nadiem, Pak Dito, tolong bantu sepak bola. Ayo bikin kompetisi pelajar U-9 dan U-10 jadi satu, lalu U-11 dan U-12 jadi satu. Sistemnya tidak usah nasional, tapi per kota dulu karena kita negara kepulauan. Kalau ini bisa jalan dua tahun, kita akan punya database tentang pemain muda dari seluruh Indonesia," kata Erick.