REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berpuasa, makan sahur sangat dianjurkan untuk mempersiapkan tubuh menjalani puasa. Makan sahur juga bertujuan memberikan energi untuk melakukan aktivitas seharian.
Sayangnya, tidak jarang orang melewatkan bangun sahur, baik disengaja ataupun tidak. Menurut ahli gizi Mifta Novikasari, melewatkan sahur sangat tidak disarankan, termasuk hanya minum air putih.
“Waduh jangan (air putih saja) karena kasihan tubuhnya, makan itu kan memberikan nutrisi untuk tubuh,” kata Mifta dalam acara bersama Frisian Flag di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Jika tubuh tidak mendapatkan asupan karbohidrat, protein, dan mineral, maka tidak optimal menjalani puasa. Sahur menjadi cara menolong tubuh mendapat asupan nutrisi yang mendukung puasa.
Ketika melewatkan sahur, tubuh juga bisa menjadi rentan terhadap infeksi. Selain itu tentu, jadi lebih mudah lemas saat menjalani puasa. “Kadang malas tapi usahakan tetap sahur, tetap usahakan makanan seimbang,” kata dia.
Melewatkan sahur dapat meningkatkan risiko mengalami dehidrasi dan kelaparan selama berpuasa. Berbagai masalah kesehatan yang bisa dialami, mulai dari pusing, sakit, hingga pingsan.
Sebaliknya, makanan seimbang, meliputi karbohidrat, protein, buah dan sayuran, akan memberikan energi yang dibutuhkan. Sahur dengan menu lengkap membantu kekuatan fisik dan mental selama menjalankan puasa.
Menu sahur dengan karbohidrat kompleks juga dianjurkan karena bisa memberikan efek kenyang lebih lama. Selain itu, tidak lupa anjuran minimal dua gelas air putih saat sahur, dan susu yang bisa menambah cairan tubuh.