Selasa 11 Apr 2023 22:27 WIB

Agenda Anas Urbaningrum di Blitar

Kegiatan yang dilakukan selepas keluar dari Lapas Sukamiskin masih bersifat ringan.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Fernan Rahadi
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (tengah) berjalan menuju podium usai bebas dari Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan A.H. Nasution, Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (11/4/2023). Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas bersyarat dari Lapas Kelas 1 Sukamiskin usai menjalani hukuman penjara sejak tahun 2014 lalu. Anas Urbaningrum menjalani program cuti menjelang bebas (CMB) dengan tetap wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas 1 Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (tengah) berjalan menuju podium usai bebas dari Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan A.H. Nasution, Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (11/4/2023). Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas bersyarat dari Lapas Kelas 1 Sukamiskin usai menjalani hukuman penjara sejak tahun 2014 lalu. Anas Urbaningrum menjalani program cuti menjelang bebas (CMB) dengan tetap wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas 1 Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anas Urbaningrum bertolak ke kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur, Selasa (11/4/2023) malam. Mantan ketua umum Partai Demokrat ini telah bebas dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, dengan menjalani program cuti menjelang bebas (CMB).

Ia sempat berada di Rumah Makan Ponyo, Cinunuk, Kabupaten Bandung untuk menghadiri silaturahmi akbar kader HMI se-Indonesia. Agenda dilanjutkan dengan buka puasa dan tarawih bersama.

"Kegiatan Insya Allah akan sowan ke Blitar sungkem ke ibu, itu yang utama. Kedua minum air dari kampung dulu, minum air dari kampung lebih bagus dari kemasan," ujarnya, Selasa (11/4/2023).

Setelah menuntaskan kegiatan di Blitar, ia mengaku akan langsung ke Jakarta untuk melanjutkan kegiatan silaturahmi. Anas menyebut kegiatan yang dilakukan selepas keluar dari Lapas Sukamiskin masih bersifat ringan.

Ia pun sempat akan menyampaikan pidato politik setelah bebas dari lapas. Namun, dengan status masih cuti menjelang bebas (CMB), berada di lapas dan masih suasana Ramadhan, ia belum melakukan hal tersebut. "Tadi bukan pidato politik, hanya rasa syukur dan ungkapan pentingnya persistensi tentang pentingnya daya tahan," katanya.

Anas menyebut seorang aktivitas dalam situasi apapun harus bertenaga dan tidak boleh menyerah. Sebab dalam kondisi tersebut aktivis dapat memupuk harapan. "Kalau tidak ada harapan Anda akan hampir identik dengan kematian sudah wassalam. Yang menghidupkan kita semua harapan," katanya.

Anas pun memberikan pesan kepada semua bahwa dalam kondisi apapun harapan harus terus dijaga. Hal itu merupakan dasar untuk memiliki militansi berjuang.

"Saya ingin memberikan pesan kepada teman teman terutama adik-adik, saya dalam situasi apapun sesulit apa pun harapan itu harus tetap dijaga harapan itu dasar punya militansi perjuangan," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement