Selasa 11 Apr 2023 22:42 WIB

LPS Dorong BPR Cepat Beradaptasi dengan Teknologi Digital

Digitalisasi harus dilakukan dengan digital mindset yang benar.

Red: Lida Puspaningtyas
-Industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, kini berubah nama menjadi Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Ini  telah menjadikannya memiliki arah baru dalam kegiatan operasional guna memperkuat permodalan melalui alat-alat baru setelah disahkannya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).
Foto: istimewa
-Industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, kini berubah nama menjadi Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Ini telah menjadikannya memiliki arah baru dalam kegiatan operasional guna memperkuat permodalan melalui alat-alat baru setelah disahkannya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Group Penanganan Premi Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Rizka S Kurniawan mendorong bank perekonomian rakyat (BPR) untuk cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital saat ini dalam meningkatkan digitalisasi dan mengoptimalkan layanan perbankan bagi masyarakat.

"LPS sebagai regulator dan juga otoritas mengharapkan digitalisasi akan diadopsi oleh seluruh BPR," kata Rizka dalam seminar nasional bertemakan Memperkuat Kompetensi Digital untuk SDM BPR/BPRS: Keterampilan dan Kemampuan untuk Masa Depan yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga

Dalam seminar yang diselenggarakan atas kerja sama Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) dan LPS itu, Rizka menuturkan digitalisasi membantu nasabah untuk bertransaksi dengan bank secara lebih efisien dan cepat.

"Dengan adanya perkembangan teknologi yang sedemikian cepat itu tentu industri perbankan harus dapat beradaptasi," tuturnya.