Rabu 12 Apr 2023 12:33 WIB

Sering Ngecas HP di Tempat Umum? Simak Peringatan FBI

Hindari menggunakan stasiun pengisian gratis di bandara, hotel, atau mal.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
Jangan sembarangan mengisi ulang baterai ponsel di tempat umum karena ada risiko peretasan/ilustrasi.
Foto: pixabay
Jangan sembarangan mengisi ulang baterai ponsel di tempat umum karena ada risiko peretasan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat telah mengirim cuitan peringatan kepada pemilik ponsel cerdas, untuk menghindari penggunaan stasiun pengisian daya ponsel di tempat umum secara gratis.

Menurut mereka, tak hanya baterai yang terisi penuh, tapi ada risiko yang dihadapi ponsel Anda.  “Hindari menggunakan stasiun pengisian gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan,” bunyi cuitan itu, dilansir dari Evening Standard, Selasa (11/4/2023).  “Pelaku kejahatan menemukan cara menggunakan port USB publik untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat.”

Baca Juga

Sebaliknya, mereka menyarankan agar membawa peranti charger atau kabel USB sendiri serta gunakan stopkontak listrik sebagai gantinya.

Risiko teoretis dari pengisi daya publik yang meneruskan malware ke perangkat telah diketahui selama lebih dari satu dekade. Dijuluki “juice jacking” oleh peneliti keamanan Brian Krebs pada 2021, ini berfungsi karena ponsel dirancang untuk menerima daya dan data melalui port pengisian daya. Dengan kata lain, jika itu bukan kabel Anda, Anda tidak tahu kejutan apa yang mungkin bakal didapat.

Jake Moore, penasihat keamanan siber Global di ESET, mengatakan risiko dari serangan semacam itu “sangat rendah”, tetapi itu bukan alasan untuk tidak mengambil tindakan pencegahan ekstra. Moore mengatakan bahwa  dia hanya merekomendasikan orang-orang untuk membawa pengisi daya setiap kali mereka keluar untuk waktu yang lama.

“Ketika kabel pengisi daya dicolokkan ke perangkat, mereka biasanya ditanya apakah pengguna mempercayainya atau tidak, tetapi kebanyakan orang telah membuat kebiasaan untuk hanya mengeklik ‘percaya’. Malware khusus menyalahgunakan ini dan dapat dirancang untuk mengakses semua data pribadi di ponsel dan mengekstraknya termasuk kontak, foto, pesan, dan bahkan mengontrol kamera,” kata Moore.

Menurut dia, siapa pun yang percaya bahwa pengguna iPhone bisa melindungi mereka dari serangan semacam itu harus berpikir ulang. Pada masa lalu, Moore menuturkan, ponsel Android lebih sering menjadi sasaran serangan semacam ini, tetapi ponsel atau tablet apa pun berpotensi diserang, terutama jika ada kerentanan yang belum ditambal.

“Oleh karena itu, tetap lebih aman untuk menggunakan kabel pengisi daya Anda sendiri karena Anda yakin kabel itu tidak akan dirusak,” ujar Moore.

Ini bukan pertama kalinya FBI memperingatkan orang untuk mengubah perilaku mereka dengan teknologi. Pada bulan Desember, FBI juga menganjurkan pengguna komputer mengadopsi pemblokir iklan sebagai pertahanan terhadap iklan penipuan, yang terhubung ke konten berbahaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement