REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Enenergi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah menurunkan tim ke lokasi letupan mud vulcano (gunung lumpur) Bleduk Kesongo, di wilayah Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko yang dikonfirmasi menyampaikan, tim Dinas ESDM Provinsi telah diturunkan untuk melakukan sejumlah analisa di lokasi.
"Betul, kami sudah menurunkan tim ke lokasi Bleduk Kesongo, di Desa Gabusan, setelah terjadinya letupan dan semburan lumpur kemarin," ungkapnya, di Semarang.
Sebenarnya, jelas Sujarwanto, letupan kawah lumpur Bleduk Kesongo memiliki karakteristik sejenis dengan Bledug Kuwu (di wilayah Kabupaten Grobogan) dan sekitarnya.
Jika di Bleduk Kuwu dan sekitarnya letupan dan semburan lumpur bisa terjadi terus menerus, sedangkan Bleduk Kesongo atau yang oleh warga setempat jamak disebut dengan oro-oro Kesongo, memiliki karakteristik berbeda.
"Karena letupan serta semburan lumpur dari perut bumi di Bleduk Kesongo terjadi dalam periodisasi tahunan atau setiap tahun," tegasnya, melalui sambungan telepon.
Seperti diketahui dampak dari letupan gunung lumpur yang terjadi sepanjang Selasa (11/4) sore hingga Rabu (12/4) dini hari telah merenggut satu korban jiwa warga setempat diduga akibat gas beracun yang ditimbulkan.
Sebelumnya, kawah Bleduk Kesongo dikabarkan mengalami letupan dan menyemburkan lumpur panas hingga 12 kali, terhitung sejak Selasa petang.
Satu orang warga yang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini atas nama Warino (25), yang tercatat warga Dukuh Pekuwon Lor, Desa Gabusan. Saat itu korban tengah menggembalakan ternak kerbau di sekitar lokasi Bleduk Kesongo, Rabu dini hari.