Kamis 13 Apr 2023 21:45 WIB

Varian Arcturus Picu Lonjakan Kasus Covid-19 Sampai 13 Kali Lipat, India Perketat Masker

Varian arcturus lebih menular daripada varian kraken.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Varian arcturus. Arcturus saat ini sedang mewabah India dan telah ditemukan di 22 negara.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian baru dari virus penyebab Covid-19 yang diberi nama arcturus telah mendorong lonjakan kasus di beberapa negara. Varian yang merupakan turunan dari omicron ini disebut lebih menular dari varian lainnya, termasuk XBB.1.5 alias kraken.

Kasus Covid-19 akibat arcturus telah ditemukan di 22 negara. Indonesia pun pada Kamis (13/4/2023) telah mengonfirmasi temuan dua kasus positif Covid-19 dari infeksi arcturus berdasarkan hasil penelusuran genome squencing pada akhir Maret 2023.

Baca Juga

Arcturus saat ini sedang mewabah India. Rumah sakit di negara tersebut dalam keadaan siaga dan kebijakan masker kembali diperketat.

Para ahli meyakini bahwa jenis XBB.1.16 yang baru mendorong gelombang kasus yang telah meningkat 13 kali lipat dalam sebulan terakhir. Namun, kasus Covid-19 yang lebih parah belum ditemukan pada orang yang terinfeksi varian baru ini.

Dr Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjelaskan bahwa varian virus ini telah beredar sejak beberapa bulan yang lalu. Namun, pihaknya belum melihat adanya perubahan tingkat keparahan pada individu atau populasi.

"Virus ini memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas," kata Kerkhove, seperti dilansir The Sun, Kamis (13/4/2023).

Dr Van Kerkhove menyebut bahwa meskipun XBB.1.16 telah terdeteksi di negara lain, sebagian besar sekuensnya berasal dari India. Pekan ini, jumlah kasus di India meningkat sebanyak 3.122 kasus dalam satu hari.

photo
Varian arcturus - (Dok Republika)

Hal ini terjadi ketika Kementerian Kesehatan India mencatat 40.215 infeksi Covid-19 aktif pada 12 April. Para pejabat di negara tersebut sekarang mendesak untuk meningkatkan kembali tes Covid-19.

Sementara itu, WHO melaporkan bahwa lebih dari 500 ribu kasus Covid-19 baru dan lebih dari 2.000 kematian terkait Covid-19 dilaporkan dari 3 April hingga 10 April. Angkanya masing-masing turun 31 persen dan 57 persen dari tujuh hari sebelumnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement