Jumat 14 Apr 2023 17:01 WIB

Pneumonia Menyertai Pasien Varian Arcturus di Indonesia

Ditemukan dua kasus varian Arcturus di Indonesia dan kedua pasien sudah sembuh.

Bangku-bangku untuk antrean pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang telah beroperasi sejak 23 Maret 2020 resmi ditutup seluruh towernya untuk perawatan pasien Covid-19, seiring berakhirnya status PPKM dan melandainya angka penularan Covid-19.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bangku-bangku untuk antrean pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang telah beroperasi sejak 23 Maret 2020 resmi ditutup seluruh towernya untuk perawatan pasien Covid-19, seiring berakhirnya status PPKM dan melandainya angka penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Zainur Mashir Ramadhan, Gumanti Awaliyah

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pada Jumat (14/4/2023), menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan pada pasien kedua yang terkena varian XBB.1.16 atau Arcturus mengalami radang paru atau pneumonia. Saat ini terkonfirmasi dua kasus Covid-19 varian Arcturus di Indonesia.

Baca Juga

"Pasien kedua Covid-19 dengan varian Arcturus di Jakarta mengalami batuk kencang yang disertai dengan radang paru atau pneumonia," kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama, Jumat.

Dengan adanya temuan tersebut, Ngabila mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan sulit mencium bau, demam, mual dan muntah untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas kecamatan terdekat. Sebab kasus meningkat yang ditemukan di puskesmas (komunitas), level penularan utama berada di keluarga.

Dari data di India, varian Arcturus yang masih merupakan turunan Omicron itu disebutkan memiliki gejala baru yang berbeda dari varian lainnya yaitu mata merah dan peningkatan kotoran pada mata. Ngabila menyatakan layanan pemeriksaan di puskesmas bisa diakses masyarakat tanpa dipungut biaya apa pun. Dengan catatan layanan gratis tersebut ditujukan untuk warga dengan KTP atau yang berdomisili di DKI Jakarta atau yang beraktivitas rutin di Jakarta baik sekolah maupun bekerja.

"Layanan PCR di puskesmas DKI Jakarta disediakan gratis pada jam kerja untuk orang yang memiliki gejala terduga Covid-19 ataupun kontak erat kasus positif Covid-19. Jadi silakan datang ke puskesmas terdekat," ujar Ngabila.

Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak panik. Apa pun variannya, setiap pihak diharapkan tetap bekerja sama untuk perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi.

"Cegah sakit tetap lebih baik dengan disiplin bermasker terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit," ucap dia.

Sebelumnya melalui konfirmasi secara terpisah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa dua pasien terinfeksi subvarian Omicron Arcturus yang sudah divaksinasi sampai dosis ketiga di Jakarta sudah dinyatakan sembuh.

"Pasien tersebut adalah berinisial TSH (56) terindentifikasi positif Arcturus berdasarkan pengambilan sampel pada 24 Maret 2023 di Laboratorium GSI Jakarta.TSH diketahui sebagai Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari India yang melakukan perjalanan pada Maret 2023," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi. 

TSH sempat mengalami gejala berupa batuk, pilek, nyeri otot, dengan komorbid hipertensi, meski telah sembuh setelah melakukan isolasi mandiri. Kemenkes juga sudah melakukan pelacakan kasus terhadap tiga orang yang mengalami kontak erat, yakni seorang istri dan dua anak.

"Istrinya mengalami gejala batuk dan pilek, tapi hasil penyelidikan epidemiologi negatif. Sedangkan kedua anaknya tanpa gejala dan negatif," ujarnya.

Sementara pada pasien kedua berinisial NFA (30), seorang perempuan non-pelaku perjalanan luar negeri di Jakarta, terkonfirmasi Arcturus berdasarkan pengambilan sampel pada 29 Maret 2023 di Laboratorium RSPISS Jakarta. NFA mengalami gejala batuk, pilek, mual, muntah, pneumonia, hingga sulit makan dan tidak memiliki komorbid.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement