REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Stres bukan hanya tentang psikologis. Jika dibiarkan dalam waktu lama, stres dapat bermanifestasi memunculkan gejala pada fisik seseorang.
Stres dapat didefinisikan sebagai perasaan ketegangan mental atau emosional. Biasanya stres menempatkan tubuh dalam keadaan lawan-atau-lari. Hal ini bisa menjadi akut hingga kronis dalam jangka waktu lama, atau bisa juga memudar seiring berjalan waktu. Stresor yang menyebabkan stres dapat bersifat internal dan eksternal.
Stres bukan hanya bersifat psikologis jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama, namun dapat bermanifestasi memunculkan gejala fisik. Berikut adalah beberapa gejala yang dapat disebabkan oleh stres:
1. Gangguan tidur dan kelelahan
Ketika tubuh dalam keadaan stres kronis, itu berarti seseorang berada dalam keadaan lawan atau lari untuk waktu yang lama. Ini dapat menyebabkan kelelahan kronis dan menyebabkan insomnia. Hal ini bisa menjadi cara lain di mana gangguan tidur akibat stres dapat menyebabkan kelelahan di siang hari.
2. Serangan jerawat
Menariknya, seseorang bisa terkena jerawat baru jika mereka stres. Salah satu penyebabnya bisa jadi ketika tubuh seseorang dalam keadaan stres, mereka mungkin akan lebih sering menyentuh wajah, hal ini dapat memudahkan penyebaran bakteri di wajah. Alasan lain tumbuhnya jerawat bisa jadi karena produksi minyak berlebih, perubahan hormonal, dan peradangan, yang dipicu oleh stres.
3. Pegal-pegal
Sakit dan nyeri kronis juga bisa menjadi tanda stres berkepanjangan. Studi menemukan hubungan antara peningkatan kadar hormon stres atau kortisol dengan nyeri kronis. Orang yang mengalami nyeri juga ditemukan memiliki kadar kortisol yang tinggi sesuai penelitian tersebut.
4. Masalah pencernaan
Stres kronis juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, diare, mulas, dan refluks asam. Efeknya mungkin lebih terlihat pada orang yang menderita kondisi seperti irritable bowel syndrome (IBS). Perubahan nafsu makan dan perubahan berat badan juga umum terjadi pada orang yang alami stres kronis.