REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 1.0743 kendaraan angkutan kota (angkot) menerima bantuan subsidi BBM dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Bantuan ini khusus diberikan 20 jalur angkot yang beroperasi di Kota Malang.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, R Widjaja Saleh Putra menyatakan, pemberian bantuan BBM ini merujuk pada Permendagri Nomor 84 tahun 2022 tentang pedoman penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah 2023. Kemudian juga berdasarkan amanah untuk mendukung tugas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang sehingga pemerintah daerah mengalokasikan anggaran pada APBD 2023.
"Lalu juga berpedoman pada putusan Wali Kota Malang tentang penetapan subsidi BBM angkutan kota 2023," kata Widjaja di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jumat (14/4/2023).
Adapun anggaran dalam pemberian bantuan dan subisidi BBM sebesar Rp 1.050.000.000. Hal ini berarti masing-masing angkutan kota mendapatkan bantuan Rp 300 ribu per satu bulan. Kemudian jika ditotalkan selama tiga bulan, maka jumlahnya sebesar Rp 900 ribu per angkot.
Menurut Widjaja, jenis bantuan ini dikonversikan menjadi kupon BBM jenis pertalite. "Jadi bukan dalam bentuk uang dan ini tidak bisa diuangkan. Mudah-mudahan rekan-rekan dari paguyuban dan sopir tidak menjualkan kepada pihak lain," jelasnya.
Selanjutnya, pembagian bantuan akan dilaksanakan mulai 14 hingga 19 April 2023. Proses penyalurannya akan dibagi menjadi tiga tahap selama jadwal tersebut.
Adapun rincian pembagian bantuan tersebut, yakni 14 sampai 16 April di Terminal Arjosari. Lalu 17 hingga 18 April di Terminal Hamid Rusdi sedangkan 19 April di Terminal Madyopuro dan Terminal Mulyorejo. "Dan dengan harapan kami akan mengetahui apakah benar-benar kendaraan sejumlah 1.000an ini benar-benar masih beroperasi atau tidak,"
Untuk penukaran BBM, kata Widjaja, bisa dilakukan di tiga SPBU yang sudah disepakati bersama. Lokasinya terdiri atas SPBU Pertamina di depan Grand Mercure Hotel dan SPBU Pertamina Trunojoyo. Selanjutnya, juga dapat dilaksanakan di SPBU Pertamina Tlogomas, Kota Malang.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan, pihaknya memang sengaja untuk memberikan bantuan kepada angkot di Kota Malang. Pasalnya, kondisi pemasukan para sopir angkot di Kota Malang tidak terlalu baik. Sebab itu, pihaknya juga berencana untuk memberikan bantuan serupa di tahun mendatang.
Di samping itu, pihaknya juga tengah mencari solusi agar kendaraan angkot tersebut dapat mendapatkan peremajaan. "Mudah-mudahan ada simulasi yang harapannya ada kenyamanan orang yang memakai kendaraan itu. Karena apapun moda transportasi massal itu bisa dikuatkan, maka bisa mengurangi tingkat kemacetan. Tetapi saat ini tidak bisa kita memaksa para penumpang dengan kondisi yang saat ini butuh peremajaan," ungkapnya.