Ahad 16 Apr 2023 12:27 WIB

Mengapa Disebut Malam Lailatul Qadar?

Lailatul qadar penuh dengan keutamaan pada Ramadhan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi itikaf memburu malam lailatul qadar.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Ilustrasi itikaf memburu malam lailatul qadar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan sangat istimewa bagi umat Islam karena di bulan suci ini Alquran diturunkan. Selain itu, Ramadhan juga sangat istimewa karena di dalamnya terdapat Lailatul Qadar. 

Secara bahasa, Lailatul Qadar terdiri atas dua kata, yaitu 'lail' yang artinya malam, sedangkan 'qadar' sendiri memiliki makna yang beragam. Lalu mengapa disebut sebagai malam Lailatul Qadar? 

Baca Juga

Dalam buku yang berjudul Strategi Jitu Meraih Malam Lailatul Qadar oleh Candra Nila Murti Dewojati, Para ulama berbeda pendapat mengenai sebab mengapa disebut Lailatul Qadar. Imam Ath-Thabari, Al-Qurthubi, An-Nawawi, Ibnu katsir, Ibnu hajar Al-Asqalani, Ash-Syaukani, dan masih banyak lainnya merangkum pendapat mereka.

1. Karena pada malam tersebut dicatat dan ditakdirkan segala takdir tahunan untuk seluruh hamba selama satu tahun penuh, baik usia, rezeki, seluruh perbuatannya, dan semua nasibnya bahagia dan sengsara nasib mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, 

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah), (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul..." (QS. Ad-Dukhan[44]: 4-5)

2. Lailatul Qadar diambil dari kata dasar al-qadru yang artinya agung dan kemuliaan. Karena malam ini memiliki keagungan dan keistimewaan dibandingkan pada malam-malam yang lain, inilah yang dikatakan oleh Al-Baghawi. 

3. Malam ini sering dinamakan "Malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan". Hal ini tercantum jelas dalam Surat Al-Qadr (97) ayat 3. Imam Mujahid menyitir ayat ini dengan makna yakni amal ibadah, puasa disiang hari dan shalat malam pada waktu itu lebih baik dari seribu bulan. 

4. Di malam ini pulalah Allah SWT memberikan keputusan dan perincian segala perkara hamba-Nya, hal ini yang dikatakan oleh Imam Mujahid dan An-Nawawi.

Itulah empat hal mengenai Lailatul Qadar yang mewarnai bulan Ramadhan. Rasulullah SAW mengisyaratkan jika ia hanya datang saat Ramadhan saja dan bisa ditemui jika dicari. Pencarian itu pun bukan dengan setengah hati atau main-main, karena ia teramat istimewa dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang luar biasa tingkat kecintaan pada Rabbnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement