Ahad 23 Apr 2023 17:00 WIB

Ahli Kesehatan Sarankan Ibu Hamil Lakukan Pemeriksaan Genetik

Ini penting untuk mendeteksi dan mengantisipasi jika anak memiliki kelainan genetik.

Seorang dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) kepada ibu hamil (ilustrasi). Ahli kesehatan menyarankan pada masa awal kehamilan seorang ibu penting melakukan pemeriksaan genetik sehingga memiliki anak yang sehat dan menjadi dambaan setiap pasangan yang sudah menikah.
Foto: Antara/Fauzan
Seorang dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) kepada ibu hamil (ilustrasi). Ahli kesehatan menyarankan pada masa awal kehamilan seorang ibu penting melakukan pemeriksaan genetik sehingga memiliki anak yang sehat dan menjadi dambaan setiap pasangan yang sudah menikah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli kesehatan menyarankan pada masa awal kehamilan seorang ibu penting melakukan pemeriksaan genetik sehingga memiliki anak yang sehat dan menjadi dambaan setiap pasangan yang sudah menikah.

Upaya semacam itu, kata dr Dennis Jacobus, Sp.PK dalam keterangan di Jakarta, belum lama ini, penting untuk mengantisipasi jika anak yang didambakan memiliki kelainan genetik, yang menjadi penyebab anak menyandang penyakit langka (rare disorder).

Baca Juga

"Tentu hal ini tidak diinginkan oleh para calon orang tua. Karena itu, untuk mencegah hal tersebut, alangkah pentingnya pada masa awal kehamilan melakukan pemeriksaan genetik," kata Dennis.

Ia menjelaskan, berdasarkan rekomendasi dari American College of Obstetricians and Gynecologist, skrining genetik prenatal harus didiskusikan dan ditawarkan kepada seluruh wanita hamil tanpa memandang usia ibu hamil. Salah satu skrining genetik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil yaitu pemeriksaan Non-Invasive Prenatal Test (NIPT).

Dia menjelaskan, NIPT merupakan pemeriksaan skrining genetik yang dapat dilakukan sejak usia minggu ke-10 masa kehamilan. NIPT merupakan pemeriksaan non-invasive yang dilakukan dengan cara pengambilan darah melalui vena ibu, sehingga memiliki risiko yang sangat minimal terhadap janin. Berbeda dengan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan secara invasif seperti mengambil cairan ketuban melalui amniosintesis atau chorionic villus sampling (CVS), kata dia, kedua metode ini dapat berpotensi membahayakan janin.

"Dengan melakukan pemeriksaan NIPT, para calon orang tua dapat mengetahui kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin sedini mungkin," kata Dennis.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement