Senin 17 Apr 2023 22:09 WIB

ASDP: Transaksi Nontunai untuk Pembelian Tiket Masih Hadapi Tantangan

Cashless adalah hal yang mutlak untuk dilakukan demi kenyamanan masyarakat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless) pada tahun ini.
Foto: istimewa
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless) pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, mengakui transaksi nontunai atau cashless untuk pembelian tiket masih menghadapi tantangan. Salah satunya yaitu ketersediaan infrastruktur yang tidak merata di sejumlah daerah.

"Konsumen ASDP tentunya beragam dan banyak di daerah timur dimana ketersediaan infrastruktur beda dengan di Jawa dan Bali," kata Ira dalam diskusi bertajuk Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashless, Senin (17/4/2023).

Baca Juga

Saat mulai diterapkan pada Agustus 2018 lalu, Ira bercerita, transaksi nontunai banyak mendapatkan penolakan dari masyarakat. Sampai saat ini masih ada masyarakat yang protes karena diterapkannya digitalisasi pembayaran tiket ASDP.

Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang tetap bersikeras untuk melakukan pembelian tiket di tempat atau go-show. Namun ASDP tetap mengedepankan cashless. Menurut Ira, pelayanan menggunakan cashless adalah hal yang mutlak untuk dilakukan demi kenyamanan masyarakat.

Apalagi jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sangat besar terutama setelah PPKM dicabut. Jumlah pemudik pada 2023 ditaksir mencapai 182 juta lebih dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 85 juta pemudik.

Ira memaparkan, di pelabuhan Merak pada tahun 2022 tingkat V/C Ratio (rasio puncak arus mudik terhadap kapasitas total) angkutan Lebaran di pelabuhan berada di angka 0,77, sedangkan pada 2023 V/C Ratio berada di angaka 0,60.

Prinsipnya, kalau V/C Ratio itu angkanya 1,0 berarti macetTahun ini V/C Ratio membaik karena makin turun. Bayangkan kalau konsumen masih menggunakan uang tunai, tentu antrian di pelabuhan pasti akan panjang.

"Kita ingin pastikan, dengan layanan digitalisasi yakni reservasi online dan cashless V/C Ratio akan terus menurun sehingga memberikan kenyamanan pada konsumen," tutur Ira.

Ira juga mengingatkan bahwa pihaknya tidak melayani penjualan tiket di pelabuhan. Terhitung mulai 1 Mei 2020 sudah tidak ada lagi penjualan tiket di Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Ketapang, dan Pelabuhan Gilimanuk.

Selain itu, pengguna jasa ASDP wajib memiliki tiket 1 hari sebelum keberangkatan (H-1). Masyarakat juga dapat membeli tiket online Ferizy sejak H-60.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement