Selasa 18 Apr 2023 18:35 WIB

Panglima TNI Akui Tiga Prajurit Gugur Selama Operasi Pembebasan Pilot Susi Air

Panglima akan merotasi pasukan yang bertugas di Papua.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memaparkan perkembangan usai terjadinya bentrokan antara 36 prajurit TNI dengan Kelompok Sparatis Teroris (KST) Papua. Keterangan tersebut disampaikan Yudo di Base Ops Lanudal Juanda, Sidoarjo, Selasa (18/4/2023).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memaparkan perkembangan usai terjadinya bentrokan antara 36 prajurit TNI dengan Kelompok Sparatis Teroris (KST) Papua. Keterangan tersebut disampaikan Yudo di Base Ops Lanudal Juanda, Sidoarjo, Selasa (18/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah klaim Kelompok Sparatis Teroris (KST) Papua yang mengaku telah membunuh 13 prajurit TNI sepanjang operasi penyelamatan pilot Susi Air kapten Philip Mark Mehrtens. Yudo menegaskan, ada tiga prajurit TNI yang gugur selama operasi tersebut dijalankan.

"Kalau yang versi kita sejak (operasi pembenasan) pilot (Susi Air) itu ada tiga (prajurit TNI yang gugur)," kata Yudo saat menggelar konferensi pers di Base Ops Lanudal Juanda, Sidoarjo, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga

Yudo pun memertanyakan data yang diklaim KST Papua yang mengaku telah membunuh 13 prajurit TNI sepanjang operasi pembebasan pilot Susi Air itu dilaksanakan. "Gak tahu 13 itu dari mana datanya. Siapa yang dibunuh juga gak tahu, jangan-jangan masyarakat. Yang TNI tiga, di daerah berbeda-beda," ujar Yudo.

Yudo mengatakan, setelah terjadinya bentrokan antara 36 prajurit TNI dengan KST Papua di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4/2023) pihaknya tidak akan menambah pasukan di sana. Kemungkinan, kata Yudo, yang bakal dilakukan dalam waktu dekat adalah rotasi pasukan yang bertugas di sana.

"Seperti yang kontak tembak (dengan KST Papua) ini sudah hampir setahun, kurang tiga bulan lagi mereka akan selesai bertugas akan kita ganti baru. Mungkin dengan kondisi seperti ini nanti kita rotasi lebih awal, sehingga psikologis mereka terjaga," kata Yudo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement