Rabu 19 Apr 2023 20:13 WIB

Agen Bus Curhat Alami Kerugian Karena Sistem One Way Trans Jawa

Sistem one way dinilai memberatkan perusahaan bus.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Lida Puspaningtyas
Kondisi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mulai padat pada Rabu (19/4/2023). Jelang malam, pemudik mulai berdatangan dan memadati terminal.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Kondisi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mulai padat pada Rabu (19/4/2023). Jelang malam, pemudik mulai berdatangan dan memadati terminal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para agen tiket bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mengeluhkan sistem one way yang berlaku di Tol Trans Jawa selama arus mudik Lebaran ini. Sistem tersebut dikatakan membuat armada bus telat kembali ke Jakarta karena terhambat one way di tol.

Seorang agen bus, Situmorang mengaku kondisi tersebut mulai dirasakan pada hari ini atau Rabu (19/4/2023). Dia bahkan tidak bisa memastikan waktu kembali beberapa armada yang masih berada di wilayah Jawa Tengah. Karena keterlambatan ini, ia sempat mempersilahkan beberapa pemudik untuk membatalkan tiketnya.

Baca Juga

"Ada (bus) eksekutif, super eksekutif yang ada masih di Pekalongan, nggak tahu datang nanti jam berapa. Penumpang telantar ini, paling perkiraan bisa berangkat besok pagi," jelas Situmorang di Terminal Kampung Rambutan, Rabu (19/4/2023).

Beberapa penumpang yang tertunda disebutnya ada yang memaklumi kondisi ini dan ada juga yang tidak bisa menerima. "Ada yang mengerti kalau kondisinya seperti ini, saya suruh pulang saja nggak mau. Akhirnya kan kita harus kasih makan,"katanya.

Menurutnya, sistem one way ini memberatkan perusahaan bus. Kondisi ini juga terjadi seperti tahun lalu yang menerapkan sistem yang sama.

"Tahun kemarin sebenarnya lebih parah, ini masih mendingan. Kalau kemaren (tahun lalu) sampai dua hari dua malam. Ini masih mending, besok pagi masih bisa berangkat, tahun kemarin dari tanggal berangkat, sampai dua pagi baru berangkat,"tuturnya.

Agen lain, Tobing mengaku juga merasakan kondisi yang serupa. Beberapa penumpang bahkan terpaksa harus berangkat dini hari karena armada bus terhambat sistem one way.

"Saya ada bus yang akhirnya berangkat jam 10 malam. Kemarin ada yang jam 3 berangkatnya,"jelas Tobing.

Dia kemudian meminta pengertian pemudik terkait kondisi ini. "Ya gimana, bus nggak bisa jalan, terhambat. Jadi mereka harus mengerti suasana sekarang,"katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement