Asap mengepul di atas kota selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan setidaknya 200 kematian menurut asosiasi dokter. di Sudan. (FOTO : EPA-EFE/STRINGER)
Orang Sudan berdiri di depan sebuah toko di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan sedikitnya 200 kematian menurut asosiasi dokter di Sudan. (FOTO : EPA-EFE/STRINGER)
Wanita Sudan berjalan di sebuah jalan di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan sedikitnya 200 kematian menurut asosiasi dokter di Sudan. (FOTO : EPA-EFE/STRINGER)
Toko-toko rusak selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan setidaknya 200 kematian menurut asosiasi dokter. di Sudan. (FOTO : EPA-EFE/STRINGER)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,KHARTOUM -- Kondisi keamanan di Sudan belum sepenuhnya pulih di hari kelima pecahnya konflik pada Rabu (19/4/2023).
Sudan mengalami bentrokan bersenjata yang dimulai pada Sabtu (15/4/2023) lalu. Bentrokan di Sudan merupakan bagian dari perebutan kekuasaan antara Komandan Militer Jenderal Abdel-Fattah Burhan dengan Kepala Kelompok Rapid Support Forces Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo.
sumber : EPA-EFE
Advertisement