Kamis 20 Apr 2023 11:22 WIB

OPM Klaim Punya Intelijen Dalam TNI dan Polri

TNI mengonfirmasi ada empat prajurit TNI yang gugur dalam penyerangan di Pos Mugi-Mam

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menawan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.
Foto: Istimewa
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menawan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kelompok separatisme bersenjata prokemerdekaan Papua mengeklaim memiliki sumber intelijen di internal Tentara Nasional Indonesi (TNI) maupun di Polri. Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengeklaim sumber intelijen yang ditanam di pihak Indonesia itu memberikan data-data.

Yakni, terkait dengan situasi, strategi, operasi, maupun laporan akhir dari satu peristiwa kontak senjata yang dilakukan TNI dan Polri di wilayah peperangan di Papua. Sebby menyebutkan sumber-sumber dari internal TNI maupun Polri itu sebagai Papua Intelijen Service (PIS).

Baca Juga

“Kami punya intelijen di TNI di Polisi yang memberikan data-data. Sebelum kami menerima konfirmasi dari setiap Kodap (Komando Daerah Pertahanan) tempat berlangsungnya peperangan, kami terima dulu laporan dari PIS. Ini namanya Papua Intelijen Service. Itu dia akan memberikan laporan kepada kami, setiap perang, aksi penembakan, di Intan Jaya, di Puncak Jaya, di Sinak, di Lanny Jaya, di Ilaga, di Yahukimo, di Pegunungan Bintang, di Ndugama, di Sorong, kami menerima namanya laporan PIS,” klaim Sebby dalam rekaman suara yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Laporan dari PIS tersebut, dikatakan Sebby, memiliki akurasi informasi yang jitu. Sebab, bersumber dari pihak TNI maupun Polri sendiri yang menjadi pihak kontra dalam kontak senjata dengan sayap militer TPNPB-OPM. Sebby memberikan contoh laporan PIS yang diterima TPNPB-OPM terkait dengan proses evakuasi yang dilakukan TNI dan Polri usai kontak senjata di Pos Mugi-Mam, di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Empat hari setelah penyerangan kelompok separatisme terhadap pasukan gabungan TNI itu, Rabu (19/4/2023) TPNPB-OPM mendapatkan laporan PIS terkait dengan proses evakuasi para prajurit yang tewas dan selamat di Pos Mugi.

Sebby menyampaikan, laporan PIS yang menerangkan evakuasi yang dilakukan terhadap 20 personel Yonif R 321/GT, dan Tim Candraca dari Mugi ke Mimika, di Timika, Papua Tengah.

Sebby menjelaskan, laporan PIS menyebutkan evakuasi dilakukan pada 19 April 2023 sejak pukul 06:45 WIT di Helipad Lanud YKU Timika, Kwamki, Mimika Baru. Disebutkan dalam laporan PIS itu, kata Sebby, evakuasi dilakukan menggunakan tiga helikopter. Heli Penerbad Bolco BO-105/HS-7108 dan selaku pilot adalah Mayor Cpn Lutfi Dian. Heli Penerbad Bell-412 EP A/C HA-5232 dengan Pilot Cpn Dimas. Heli Penerbad Bell-412 HA-5181 dengan Pilot Lettu Cpn Hadi Prayitno, dan Heli Caracal TNI AU EC-725 A/C HT-7201 dengan Pilot Maor Pnb Boy Nanang.

Disebut dalam laporan PIS, kata Sebby evakuasi tersebut terbagi dalam tiga klaster. Pertama evakuasi yang dilakukan terhadap personel Yonif R 321/GT. Pada evakuasi tersebut disebutkan enam prajurit berhasil dievakuasi dalam kondisi sehat dan sadar. Pada klaster kedua, disebutkan evakuasi terhadap prajurit Tim Candraca yang terdiri 10 anggota Tim-2 Satgas Candraca yang disebutkan juga dalam keadaan sehat dan sadar.

Adapun evakuasi klaster ketiga, adalah empat prajurit Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad yang dinyatakan tewas akibat tertembak dalam serangan di Pos Mugi-Mam tersebut. Bahkan disebutkan dalam laporan PIS tersebut, kata Sebby turut memberikan informasi tentang para petinggi TNI selaku otoritas militer dan operasi perang di Papua, yang turut menjemput para personel dan jenazah yang dievakuasi.

“Ini semua PIS yang sampaikan ke kami (TPNPB-OPM). Dan kami percaya laporan ini, karena laporan ini dari anggota TNI dan Polisi sendiri yang mengirim ke komandan mereka dan kami umumkan,” kata Sebby melanjutkan.

Dari pihak TNI tak bersedia mengomentari tentang laporan PIS versi TPNPB-OPM tersebut. Akan tetapi Kapendam-17 Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman membenarkan tentang proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan TNI pada Rabu (19/4/2023). Kolonel Herman menyampaikan evakuasi dilakukan terhadap para prajurit yang menjadi korban penyerangan kelompok separatisme di Pos Mugi-Mam, Sabtu (15/4/2023).

Kolonel Herman tak memberikan informasi tentang berapa jumlah personel yang dievakuasi. Tetapi dia menyampaikan ada empat jenazah personel Yonif R 321/GT yang berhasil dievakuasi. “Adapun keempat prajurit yang gugur tersebut yaitu, Pratu A, Pratu I, Pratu K, dan Prada S,” kata Kolonel Herman dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Kolonel Herman juga menjelaskan empat jenazah prajurit yang gugur itu dievakuasi ke RSUD Timika, di Mimika. “Kami mohon doanya semoga keempat prajurit yang terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar,” tutur Kolonel Herman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement