Jumat 21 Apr 2023 17:25 WIB

Ganjar Resmi Capres PDIP, Golkar Berharap Calonkan Airlangga dari Koalisi Besar

Dalam waktu dekat Koalisi Besar juga akan mengumumkan pasangan calon.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberikan penjelasan kepada awak media usai mengikuti pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023). Pertemuan selama satu jam itu salah setunya membahas pembentukan koalisi besar.
Foto: Republika/Febryan A
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberikan penjelasan kepada awak media usai mengikuti pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023). Pertemuan selama satu jam itu salah setunya membahas pembentukan koalisi besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menghargai penunjukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari PDIP. Namun untuk saat ini, Golkar masih fokus mendukung Ketumnya sendiri Airlangga Hartanto untuk bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga. Lamhot mensinyalkan Golkar bersikeras mendorong Airlangga supaya bisa menjadi Capres 2024.

Baca Juga

"Kami sangat menghormati itu bagian dari hak PDIP sebagai Partai Penguasa dalam menentukan capres pilihannya, tetapi kami di Partai Golkar konsisten dengan pencalonan Bapak Airlangga Hartarto melalui Koalisi Besar," kata Lamhot kepada wartawan pada Jumat (21/4/2023).

Lamhot menyatakan pencalonan Airlangga merupakan bagian dari amanat Munas Partai Golkar. Sehingga Lamhot berharap koalisi besar yang terdiri dari gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap mengusung pasangan calon mewakili KIB.

"Idealnya pasangan capres atau cawapresnya dari KIB bisa capres atau sebaliknya," ujar Lamhot.

Lamhot mengungkapkan dalam waktu dekat juga koalisi besar akan mengumumkan pasangan calon. Namun untuk saat ini, semuanya masih dalam tahap musyawarah. "Kami segera akan umumkan dengan nama koalisi kebangsaan," ujar Lamhot.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI. Atas keputusan itu, PDIP tetap punya peluang besar untuk menjadi magnet pembentukan koalisi di Pilpres 2024.

Megawati mengaku, keputusannya tersebut diambil melalui sebuah kontemplasi dengan proses panjang. Keputusan itu diambil setelah selama ini memikirkan, melihat, dan mencermati apa yang telah menjadi harapan rakyat serta memohon petunjuk pada Allah SWT.

"Maka pada Hari Kartini ini tanggal 21 april 2023 dan sekaligus sebagai tonggak perjuangan kaum perempuan Indonesia yang nondiskriminatif, setara, dan dijamin oleh konstitusi negara maka pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismilahirrohmanirrohim, menetapkan Saudara Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," ujar Megawati saat mengumumkan nama capres secara daring, Jumat (21/4/2023).

Selanjutnya, Megawati juga menugaskan Prananda Prabowo selaku kepala 'situation room' dengan memberikan mandat untuk melakukan monitoring terhadap dinamika politik nasional bagaimana konsolidasi partai dijalankan dan pemenangan untuk Pemilu 2024. Demikian halnya Puan Maharani, Ketua DPP Bidang Politik dan juga sekaligus Ketua DPR RI memberikan mandat penugasan untuk membentuk tim yang dibutuhkan guna memenangkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2024.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement