REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Organisasi pemantau anggaran pertahanan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengatakan, di tengah inflasi Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan anggaran militer terbesar di dunia. Pada tahun 2022 lalu, anggaran militer AS mencapai 877 miliar dolar AS.
Sekitar 39 persen dari total anggaran militer negara-negara di seluruh dunia dan tiga kali lipat dari anggaran militer Cina yang berada di peringkat kedua. Bila tidak ada inflasi, kenaikan 0,7 persen anggaran militer AS tahun lalu akan menjadi yang tertinggi sejak 1981.
"Kenaikan pengeluaran militer AS pada 2022 sebagian besar karena tingkat bantuan finansial militer yang tidak pernah terjadi sebelumnya yang diberikan ke Ukraina," kata peneliti senior Program Anggaran Militer dan Produksi Senjata SIPRI Nan Tian, dalam laporan yang dirilis SIPRI, Senin (24/4/2023).
Total bantuan keuangan militer AS ke Ukraina pada tahun 2022 lalu mencapai 19,9 miliar dolar. Meski bantuan militer AS ke Ukraina merupakan bantuan terbesar yang diberikan satu negara ke negara lain sejak Perang Dingin tapi hanya mewakilkan 2,3 persen dari total pengeluaran militer AS tahun lalu.
Pada tahun 2022, AS mengalokasikan 295 miliar dolar untuk operasi militer dan pemeliharaan, 264 miliar untuk pembelian, penelitian dan pengembangan dan 167 miliar untuk personel militer.
Sementara itu, total pengeluaran militer negara-negara di Asia dan Oseania sekitar 575 miliar dolar. Lebih banyak 2,7 persen dibanding tahu 2021 tahun dan 45 persen lebih banyak dari 2013, melanjutkan tren kenaikan anggaran militer sejak 1989.
Cina masih menjadi negara dengan pengeluaran militer kedua terbesar di dunia. Pada tahun 2022 anggaran militer Beijing sekitar 292 miliar dolar AS. Setidaknya 4,2 persen lebih banyak dari 2021 dan 63 persen lebih banyak dari 2013. Cina menaikan anggaran militernya selama 28 kali berturut-turut.
Jepang juga menaikkan anggaran militernya pada tahun 2022 sebesar 5,9 persen dari tahun 2021 mencapai 46,0 miliar dolar atau 1,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Anggaran militer tertinggi Jepang sejak 1960.
Strategi keamanan nasional yang baru yang dipublikasikan 2022 lalu menetapkan rencana ambisius untuk menaikan kapabilitas militer Jepang selama beberapa dekade ke depan. Sebagai respons naiknya ancaman dari Cina, Korea Utara (Korut), dan Rusia.
"Jepang sedang mengalami perubahan besar dalam kebijakan militernya," kata peneliti Program Anggaran Militer dan Produksi Senjata SIPRI Xiao Liang.
"Sikap menahan diri Jepang pasca-perang yang diterapkan pada anggaran militer dan kapabilitas militer tampaknya sudah melonggar," katanya.
Peningkatan anggaran militer negara-negara di seluruh dunia pada tahun 2022 diperlambat inflasi. Banyak negara yang menaikan anggaran pertahanan ke tingkat yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade.
India yang merupakan negara dengan anggaran militer terbesar keempat juga menaikan anggarannya menjadi 81,4 miliar dolar AS. Lebih banyak 6 persen dibanding 2021. Begitu juga, Arab Saudi yang berada di peringkat kelima yang menggelontorkan 75 miliar dolar untuk pertahanan.