Rabu 26 Apr 2023 12:18 WIB

Cuaca Lagi Panas Banget, Waspadai Kena Heat Stroke

Mengapa heat stroke bisa terjadi?

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Waspada terkena heat stroke setelah terpapar cuaca panas ekstrem.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Waspada terkena heat stroke setelah terpapar cuaca panas ekstrem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelelahan ekstrem setelah terkena panas (heat exhaustion) adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh Anda kepanasan akibat paparan langsung sinar matahari. Ini dapat terjadi setelah paparan suhu tinggi, terutama bila ada kelembapan tinggi dan aktivitas fisik yang berat.

Heat exhaustion adalah salah satu dari tiga penyakit yang berhubungan dengan panas. Heat cramps adalah yang paling ringan dan sengatan panas (heat stroke) yang paling serius.

Baca Juga

Mengapa heat stroke terjadi?

Tubuh tidak dapat mendinginkan diri jika terkena paas yang sangat tinggi. Bagian otak yang mengontrol banyak fungsi tubuh, hipotalamus, bertugas mengatur suhu inti tubuh.

Suhunya sekitar 37 derajat Celsius. Tetapi, jika tubuh Anda menyerap lebih banyak panas daripada yang bisa dilepaskannya, suhu internal tubuh akan naik.

Tahap 1: heat cramps

Kejang otot yang parah terjadi akibat kehilangan garam dan air setelah terpapar panas. Ini paling sering terjadi di tangan, betis, dan kaki.

Kejang otot dapat berhenti dengan sendirinya secara spontan. Akan tetapi, gejala nyeri yang berkepanjangan sering kali bertahan selama 24-48 jam.

Tahap 2: Kelelahan parah (heat exhaustion)

Berikutnya adalah kepanasan parah. Lebih dari sekadar merasa lelah, heat exhaustion adalah kondisi serius yang terjadi saat suhu inti tubuh meningkat hingga 38 hingga 40 derajat Celsius.

Gejalanya meliputi sakit kepala, demam ringan, mual atau muntah, rasa haus yang meningkat, kelemahan umum, nyeri otot, dan berkurangnya produksi urine. Merasa gelisah dan cemas sering terjadi dan beberapa orang bahkan mungkin pingsan karena penurunan tekanan darah.

Tahap 3: sengatan panas (heat stroke)

Tahap terakhir adalah sengatan panas yang dianggap sebagai keadaan darurat medis. Kondisi yang berpotensi fatal ini akibat dari paparan panas atau aktivitas fisik yang berkepanjangan.

Sengatan panas ditandai ketika suhu inti tubuh mencapai 40 derajat Celsius atau lebih tinggi. Gejalanya meliputi kebingungan karena kurangnya aliran darah ke otak, kulit kering memerah, kurang keringat, pusing, kegagalan organ, dan terkadang kejang.

Pencegahan dan pengobatan

Kabar baiknya, kondisi tersebut dapat dicegah. Akan tetapi, kemungkinan besar orang lanjut usia lebih mudah terdampak.

Jika Anda merasa mengalami kelelahan ekstrem setelah terpapar panas, hentikan semua aktivitas dan istirahat. Anda bisa pindah ke tempat yang lebih dingin lalu minum air dingin.

Lalu, kendurkan pakaian yang ketat atau berat, gunakan kompres dingin atau basuh kepala, wajah, dan leher dengan air dingin. Semprotkan body mist dan biarkan udara bertiup di atasnya untuk mendinginkan tubuh Anda dengan cepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement