REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Oposisi pemerintah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengecam kunjungannya ke parlimen Portugal sebagai tindakan hipokrit. Sementara pendukungnya memuji langkah itu sebagai penyelamat bangsa.
Pada kunjungan pertamanya ke Eropa sejak ia kembali menjadi presiden, Lula menghadiri peringatan tahunan revolusi 'Anyelir' tahun 1974. Ketika Portugal menggulingkan diktator Antonio de Oliveira Salazar.
Dalam unjuk rasa yang diorganisir partai sayap kanan Chega, demonstran meneriakkan slogan "tempat Lula adalah di penjara." Slogan tersebut mengacu saat Lula dipenjara pada tahun 2018 atas tuduhan penyuapan.
"Saya melihat (kunjungannya) sebagai skandal," kata salah satu demonstran Tania Jimenez Selasa (25/4/2023).