Kamis 27 Apr 2023 00:56 WIB

Satu dari Lima Mobil yang Dijual Tahun Ini Adalah Mobil Listrik

Penjualan mobil listrik tahun ini diperkirakan 14 juta unit atau naik 35 persen.

BYD Seal mobil listrik buatan produsen asal China BYS ditampilkan di dealer mobil di Shanghai, China, 3 Februari 2023. Foto ilustrasi.
Foto: Reuters
BYD Seal mobil listrik buatan produsen asal China BYS ditampilkan di dealer mobil di Shanghai, China, 3 Februari 2023. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN- Hampir satu dari lima mobil yang dijual secara global tahun ini adalah mobil listrik (EV). Harga model EV yang lebih kecil turun untuk menyaingi mobil bermesin pembakaran di Amerika Utara dan Eropa sejak pertengahan 2020-an.

 

Baca Juga

Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi peningkatan penjualan mobil listrik tersebut pada Rabu (26/4/2023). Direktur eksekutif IEA Fatih Birol menjawab pertanyaan media mengatakan IEA menaikkan perkiraan penjualan EV salah satunya karena Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS, yang mendukung industri hijau dan menyubsidi pembelian EV konsumen.

 

Menurut pandangan tahunan IEA tentang EV, China yang paling menonjol dengan menghasilkan setengah dari EV di jalan di seluruh dunia termasuk mobil baterai-listrik dan hibrida plug-in, dan dengan 60 persen penjualan EV tahun lalu terjadi di negara itu.

 

“China juga melihat harga untuk beberapa model EV yang lebih kecil merayap lebih rendah ke arah yang setara dengan mesin pembakaran mereka,” kata kepala kebijakan teknologi energi IEA, Timar Guell.

 

Penjualan mobil listrik secara global diperkirakan akan melonjak 35 persen tahun ini menjadi 14 juta, kata laporan itu, yang terdiri dari 18 persen pasar mobil penumpang, naik dari hanya 4 persen  pada tahun 2020.

 

“Harapan kami saat ini adalah bahwa kita dapat melihat paritas harga pada mobil listrik kecil dan menengah di pasar Amerika Utara dan Eropa di suatu tempat di pertengahan 2020-an... untuk mobil yang lebih besar seperti SUV dan pikap, paritas pembelian kemungkinan akan datang. nanti, mungkin hingga tahun 2030-an," kata Guell.

 

Menurut Birol pemerintah sejumlah negara telah berinvestasi dalam ekspansi EV karena kekhawatiran terhadap lingkungan, untuk meningkatkan kebijakan industri dan mengurangi ketergantungan pada minyak.  “Permintaan minyak akan turun 5 juta barel per hari pada tahun 2030 karena transisi EV, kata Birol.

 

SUV dan mobil besar menyumbang hampir dua pertiga EV di Cina dan Eropa dan proporsi yang lebih besar di Amerika Serikat.

 

Di negara berkembang dan ekonomi yang sedang berkembang, kendaraan listrik roda dua atau tiga melebihi jumlah mobil. Lebih dari setengah pendaftaran kendaraan roda tiga India pada tahun 2022 adalah listrik, menurut penelitian tersebut

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement