Kamis 27 Apr 2023 18:22 WIB

Doa Menjelang Sholat Subuh

Doa menjelang sholat subuh untuk menghindari kesempitan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Doa Menjelang Sholat Subuh. Foto:   Berdoa. Ilustrasi
Foto: Abdan Syakura/Republika
Doa Menjelang Sholat Subuh. Foto: Berdoa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai adab, kesopanan, dan permohonan kepada Allah SWT, umat Islam selalu diimbau untuk menghaturkan doa. Salah satu doa yang perlu dibaca sehari-hari adalah doa menjelang sholat subuh.

Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan doa menjelang sholat subuh, berikut lafadznya:

Baca Juga

"Allahumma inni audzubika min dhiqi addunya wa dhiqi yaumil qiyamah,". Yang artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan dunia dan kesempitan hari kiamat,".

Niat sholat subuh

Telah diwajibkan oleh para ulama soal niat dalam sholat. Hal ini antara lain berdasarkan firman Allah SWT dalam surah al-Bayyinah ayat lima ("Mereka tidak diperintah kecuali beribadah kepada Allah dalam keadaan ikhlas/memurnikan ketaatan kepada-Nya"). Selain itu, hadits Rasul SAW yang mengatakan, syarat atau kesempurnaan amal adalah adanya niat.

Di kalangan pengikut mazhab Syafi’i, melafalkan niat shalat hukumnya sunnah. Karena sangat membantu terhadap kekhusyukan seseorang dalam sholat.

Niat di masing-masing waktu sholat wajib pun berbeda. Salah satunya, bacaannya niat sholat untuk imam dan makmum sebagaimana yang dihimpun Muhammad Masrur dalam buku Memahami Arti Bacaan Sholat yang dikutip berikut ini:

Niat untuk imam, "Usholi fardhossubhi rokataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaman lillahi ta'ala,". Yang artinya, "Aku berniat sholat fardhu subuh dua rakaat menghadap kiblat imam karena Allah Ta’ala.” 

Niat untuk makmum, "Ushalliy fardha-ssubhi rak’ataini mustaqbilal-qiblati adaa-an ma’muman lillahi ta’ala.”

Yang artinya, “Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

 

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.

(QS. Al-Ma'idah ayat 32)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement