REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Semburan api muncul di kawasan rest area KM 86 B Tol Cipali, wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), Rabu (26/4/2023). Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi, Iwan Sukma, menduga semburan api itu terkait kondisi daerah bagian utara Jabar sebagai wilayah produksi minyak yang terbilang besar.
“Fenomena yang terjadi ini, dugaan sementara penyebabnya bukan dari pipa Pertamina, melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan di daerah ini,” kata Iwan, dalam keterangannya, Kamis (27/4/2023).
Jika situasi sudah memungkinkan, menurut Iwan, pihaknya akan mengambil sampel gas dari area semburan api tersebut untuk mengetahui jenis gas yang muncul. Sementara ini, ia menduga ada dua jenis gas yang dapat menjadi penyebab semburan api itu, yakni gas biogenic atau thermogenic.
“Penyebab terjadinya kebocoran gas ini sendiri belum bisa dipastikan karena harus diselidiki lebih lanjut,” kata Iwan.
Semburan api itu dikabarkan muncul di area sumur bor. Fungsional Penyelidik Bumi Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi, Wahyudin, mengatakan pihaknya bakal menganalisis pengaturan terkait pembuatan sumur bor.
Berdasarkan informasi yang didapatnya, menurut Wahyudin, semburan api itu diduga berasal dari sumur bor untuk pengambilan air yang memiliki kedalaman sekitar seratus meter.
Dengan adanya kejadian semburan api itu, Wahyudin mengatakan, pihaknya akan berupaya lebih selektif untuk pemberian izin penggunaan air tanah. Terlebih industri di wilayah utara Jabar pun banyak yang memanfaatkan air tanah.
“Ke depannya akan jadi masukan untuk Badan Geologi untuk melokalisasi wilayah yang kemungkinan ada semburan gas untuk memberi perizinan air tanah,” kata Wahyudin.