Kamis 04 May 2023 14:28 WIB

Gerindra: Cak Imin Lebih Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo Dibandingkan Airlangga

PKB menjadi yang pertama menyatakan sepakat berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar bersalaman setelah melaksanakan pertemuan di Jakarta, Jumat (28/4/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim antar kedua partai sekaligus membahas pematanganan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar bersalaman setelah melaksanakan pertemuan di Jakarta, Jumat (28/4/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim antar kedua partai sekaligus membahas pematanganan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzanin menanggapi kesepakatan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Diketahui, pertemuan tersebut membuka wacana dipasangkannya Prabowo Subianto dengan Airlangga.

Namun, Muzani menjelaskan bahwa hingga saat ini yang paling berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo adalah Muhaimin. Sebab, PKB menjadi yang pertama menyatakan sepakat berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Baca Juga

"Kalau dari sisi ini saya, berkali-kali mengatakan PKB mendapatkan privilege lebih awal karena kedekatan awal itu juga penting. Keputusan politisi penting," ujar Muzani di depan kediaman almarhum mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Apalagi Partai Gerindra dan PKB sudah meneken pembentukan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pada Agustus 2022. Salah satu poin kesepakatannya, terkait pasangan capres-cawapres berada di tangan Prabowo dan Muhaimin. 

Terkait pendeklarasian capres-cawapres dari KKIR, ia belum mau mengungkap waktunya. Namun, ia menyinggung proses politik yang tak bisa berlama-lama lagi.

Sebab diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membuka pendaftaran capres-cawapres pada pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Artinya, kurang dari enam bulan lagi.

"Politik itu kan tidak bisa berlama-lama, karena ada waktu mendaftar dan harus memutuskan sama parpol yang mencalonkan presiden," ujar Muzani.

Ia juga mendukung silaturahim Muhaimin ke Partai Golkar dan Partai Demokrat. Jelasnya, hal tersebut sudah dikomunikasikan dengan Partai Gerindra.

Silaturahim yang dilakukan PKB juga diyakininya sebagai langkah meninggalkan Partai Gerindra. Justru sebaliknya, komunikasi tersebut bertujuan untuk menguatkan KKIR.

"Ini bukan langkah meninggalkan Gerindra, ini upaya yang kita sudah bicarakan sebelumnya, ini cara yang baik memperkuat basis dukungan," ujar Wakil Ketua MPR itu.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement