REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan Inboud Indonesia (Asphurindo) menyesalkan kuota haji reguler masih tersisa sekitar 20 persen atau sekitar 40 ribu calon jamaah haji. Sementara, Jumat (5/5/2023) adalah waktu terakhir untuk menyelesaikan biaya pelunasan haji reguler.
"Harus berubah sekarang ini. Memang kita sesalkan baru kali ini sisa kuota 40 ribu ini, terus keberangkatan tinggal 20 hari lagi. Gimana ngisi kuotanya itu? Ini yang menjadi persoalan," ujar Sekjen Asphurindo Muhammad Iqbal Muhajir saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/5/2023).
Iqbal mengatakan, seharusnya pengurusan haji itu sudah dilakukan sejak Desember 2022, tidak perlu menunggu keputusan jumlah kuota haji yang akan diberikan pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia.
"Kita harus berubah untuk pengurusan haji itu harus dari Desember, jangan nunggu berapa kuotanya, tinggal tentukan saja. Misalnya, kita dapat kuota tiap tahun 200 ribu, ya sudah kita siapkan itu dari Desember. Itu harus sudah siap meskipun belum MoU kuota," ucap Iqbal.
Jika pengurusan haji itu dilakukan sejak Desember lalu, kata dia, persiapan haji tahun ini pun akan lebih matang. Namun, karena pelunasan baru dibuka mulai 11 April sampai 5 Mei 2023, akhirnya keteteran.
"Sekarang ini keteteran, 20 hari terbang, 40 ribu belum dilunasi. Solusinya yg sekarang segera gerak cepat seperti haji khusus, langsung mengambil kuota dari bawah atau yang langsung siap berangkat," kata Iqbal.
Sebenarnya, dalam pelunasan haji khusus juga terjadi keterlambatan jamaah untuk melunasi biayanya. Namun, karena bergerak cepat antara bidang haji khusus Kemenag dan asosiasi haji sehingga sekarang tinggal sedikit.
"Sisa hari ini cuma 50 (yang belum melunasi). Kami gerak cepat, sementara yang reguler geraknya lambat. Jadi, kita gerak cepat, sudah mulai edukasi jamaah, sudah mulai persiapan," jelas Iqbal.
"Intinya sih sistem perekrutan jamaah haji itu harus diperbaiki. Untuk saat ini, Asphurindo siap menerima sisa kuota untuk dialokasikan ke haji khusus. Jadi, kalau yang 40 ribu itu gak terserap, haji khusus siap diberangkatkan," katanya.