Sabtu 06 May 2023 06:32 WIB

Perusahaan Senjata Jerman Rencana Produksi 600 Ribu Butir Amunisi per Tahun untuk Kiev

Perusahaan Jerman Rheinmetall sudah menjadi produsen amunisi terbesar di dunia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
File foto seorang tentara Ukraina memeriksa amunisi yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia di daerah yang baru saja direbut kembali di dekat Izium, Ukraina, Rabu, 21 September 2022. Perusahaan industri senjata militer Jerman, Rheinmetall, berencana memproduksi hingga 600.000 amunisi artileri per tahun untuk dipasok ke Ukraina
Foto: AP/Oleksandr Ratushniak/
File foto seorang tentara Ukraina memeriksa amunisi yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia di daerah yang baru saja direbut kembali di dekat Izium, Ukraina, Rabu, 21 September 2022. Perusahaan industri senjata militer Jerman, Rheinmetall, berencana memproduksi hingga 600.000 amunisi artileri per tahun untuk dipasok ke Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perusahaan industri senjata militer Jerman, Rheinmetall, berencana memproduksi hingga 600.000 amunisi artileri per tahun untuk dipasok ke Ukraina, kata CEO perusahaan Armin Papperger kepada surat kabar Handelsblatt, Jumat (5/5/2023).

Rheinmetall berencana untuk memasok Ukraina dengan amunisi artileri dalam jumlah yang signifikan. Jika Rheinmetall menerima kontrak dari Komisi Eropa, ini bisa menjadi salah satu dari tiga pesanan individu terbesar untuk amunisi yang bersangkutan dalam hal volume.

Baca Juga

"Kami dapat memproduksi hingga 600.000 butir amunisi per tahun," tegas Papperger. Dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 450.000 butir amunisi per tahun, Rheinmetall sudah menjadi produsen amunisi terbesar di dunia.

"Kami dapat meningkatkan produksi kami hingga 600.000-700.000 butir amunisi artileri per tahun," kata Papperger.

Saat ini, menurut surat kabar tersebut, kemampuan negara-negara Barat untuk mendukung Kiev terbatas, karena mereka sebagian besar telah memindahkan stok yang ada ke Ukraina. Mengisi kembali persediaan, menurut surat kabar tersebut, sulit dilakukan karena perusahaan-perusahaan militer Barat telah mengurangi kapasitas produksi mereka sejak berakhirnya Perang Dingin.

Komisi Eropa mengalokasikan 500 juta euro untuk memulihkannya. Jumlah yang sama juga akan diberikan oleh negara-negara Uni Eropa. Total subsidi sebesar 1 miliar euro akan tersedia.

Jika Rheinmetall menerima kontrak dari Komisi Eropa, ini bisa menjadi salah satu dari tiga pesanan individu terbesar untuk amunisi yang bersangkutan dalam hal volume.

Rheinmetall adalah perusahaan industri militer terbesar di Jerman. Saat ini nilai pasarnya lebih dari 10 miliar euro. Dalam hal jumlah kendaraan militer dan amunisi yang diproduksi, Rheinmetall adalah salah satu dari tiga perusahaan terbesar di dunia.

Sejak dimulainya operasi khusus Rusia di Ukraina, harga saham perusahaan ini naik lebih dari dua kali lipat. Perusahaan ini, antara lain, adalah pemasok peralatan militer ke Kiev, dengan pengiriman ke Ukraina mulai dari sistem pertahanan udara hingga tank tempur dan pengangkut personel lapis baja dan amunisi untuk mereka dan dari truk militer dan sensor hingga rumah sakit lapangan bergerak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement