Oleh Redaktur Republika sekaligus Pengamat Bulu tangkis, Bilal Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, Pertandingan nomor beregu cabang bulu tangkis di ajang SEA Games 2023 di Kamboja akan mulai dipertandingkan pada Senin (7/5/2023) ini. Tim putra Indonesia menjadi unggulan pertama sehingga mendapatkan bye dan otomatis lolos ke babak semifinal serta memastikan minimal medali perunggu, sedangkan tim putri Indonesia akan melawan tuan rumah, Kamboja untuk lolos ke semifinal.
Melihat peta undian di nomor beregu ini, memang yang paling berpotensi untuk merebut medali emas ada di tangan tim beregu putra. Meski pemain senior Shesar Hiren Rhustavito tak jadi diberangkatkan karena cedera, di tunggal putra masih ada juara Malaysia Masters 2022 dan finalis Indonesia Masters 2023, Chico Aura Dwi Wardoyo (19 dunia) yang didampingi dua pemain juniornya, yaitu Christian Adinata (57 dunia) dan Alwi Farhan (89 dunia). Sedangkan di ganda putra, Indonesia diperkuat juara All England 2022 Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (14 dunia) dan Juara Asia 2022 Pramudya Kusumawardhana (33 dunia).
Tim beregu putra Indonesia diperkirakan akan melangkah ke final dengan mudah. Di semifinal, Indonesia akan menghadapi pemenang antara Singapura dan Filipina. Jika melawan Singapura, Indonesia harus mewaspadai Juara Dunia 2021, Loh Kean Yew (4 dunia) serta pemain senior spesialis ganda, Yong Kai Terry Hee. Chico mengalahkan Loh di babak kedua Indonesia Masters 2023 lalu. Sedangkan Yong Kai bukan menjadi ganda putra yang menakutkan. Yong Kai harus diwaspadai saat turun di nomor individual ganda campuran yang berpasangan dengan Tan Wei Han.
Di semifinal lainnya, diperkirakan akan mempertemukan dua tim yang memiliki kekuatan setara yaitu juara bertahan Thailand dan Malaysia. Indonesia harus mewaspadai kedua negara ini yang kemungkinan akan bertemu di babak final untuk memperebutkan medali emas.
Thailand akan diperkuat Kunlavut Vitidsarn (7 dunia) di tunggal putra serta Dechapol Puavaranukroh di ganda putra. Sedangkan Malaysia, diperkuat pemain tunggal utamanya, Lee Jii Zia. Namun ganda putra Malaysia hanya diisi pasangan pelapis yaitu Beh Chun Meng/Goh Boon Sze (77 dunia) dan Chia Weijie/Liew Xun (105 dunia).
Indonesia akan mendapatkan perlawanan ketat di tunggal putra pertama, baik melawan Thailand atau Malaysia. Kalaupun Chico kalah, Indonesia sangat berpeluang untuk merebut angka di dua ganda putra serta mencuri angka di satu tunggal putra melalui Christian Adinata atau Alwi Farhan untuk merebut medali emas.
Di tim beregu putri, Indonesia menjadi unggulan kedua dan akan melawan tim tuan rumah, Kamboja pada Senin untuk memperebutkan posisi di semifinal. Indonesia beruntung tidak akan bertemu tim juara bertahan Thailand di semifinal. Indonesia diperkirakan akan melawan Malaysia di semifinal yang sangat berpeluang untuk memenangkan pertandingan.
Jika Indonesia lolos ke final melawan Thailand, tentu akan menjadi lawan yang berat. Tim Thailand diisi jajaran pemain top dunia, yaitu pemain tunggal Lalinrat Chaiwan (23 dunia) dan Supanida Katethong (24 dunia) dan dua ganda putri Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (9 dunia) dan pasangan yang sedang naik daun, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Amisaard (12 dunia).
Sedangkan Indonesia diperkuat pemain tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi (51 dunia) dan Ester Nurumi Tri Wardoyo (60 dunia). Serta pasangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (14 dunia) dan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari (44 dunia).
Dengan kekuatan tim beregu putri Thailand, bukan tidak mungkin, mereka akan merebut tiga medali emas dari nomor beregu putri dan sangat memungkinkan terjadinya All Thailand Final di nomor individual tunggal putri dan ganda putri.
Komang dan Ester sangat berpeluang untuk ‘mengganggu’ dominasi Thailand di nomor tunggal putri. Sedangkan Febriana/Amalia kemungkinan masih sulit untuk menembus kekuatan dua ganda putri top Thailand.
Thailand begitu berjaya di SEA Games 2021 di Vietnam lalu. Mereka menjadi juara umum di cabang bulutangkis dengan merebut empat medali emas. Bahkan Thailand menciptakan sejarah dengan mengawinkan medali emas di nomor beregu putra dan putri. Sedangkan Indonesia hanya merebut dua medali emas di nomor ganda putra dan ganda putri.
Ini juga menjadi sejarah buruk bagi dunia bulutangkis Indonesia. Indonesia mengulangi kegagalan di SEA Games 2005 yang juga nihil emas di nomor beregu. Padahal Indonesia mencatatkan 11 kali mengawinkan gelar di nomor beregu di SEA Games sejak pertama kali digelar pada 1977.
Jika tim putri memiliki peluang kecil untuk merebut medali emas, namun tim putra jangan sampai lengah lagi. Indonesia harus membuktikan diri sebagai kekuatan utama di nomor beregu putra.
Di nomor individual, ganda putra Indonesia melalui Bagas/Fikri dan Pramudya/Yeremia harus bisa mengulang prestasi dengan menciptakan All Indonesian Final seperti di SEA Games 2021 lalu. Di tunggal putra, Chico harus bisa membuktikan mampu meraih medali emas pertamanya di ajang pertandingan olahraga antar negara-negara di Asia Tenggara tersebut.
Jika Thailand dan Indonesia sama-sama meraih tiga emas, maka nomor individual ganda campuran akan menjadi penentu. Indonesia akan diperkuat juara Hylo Open 2022, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang ada di peringkat 10 dunia serta Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela (28 dunia).
Dengan melihat wakil ganda campuran dari Thailand, Malaysia dan Singapura yang diturunkan di SEA Games 2023 ini merupakan para pemain pelapis, bukan tidak mungkin bagi Rehan/Lisa untuk merebut medali emas pertamanya di SEA Games. Dengan begitu, Indonesia bisa kembali menjadi juara umum dengan empat medali emas seperti yang ditargetkan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Namun begitu, target ini bisa lepas jika anggota tim Indonesia lengah terhadap para pemain dari Thailand dan Malaysia. Ayoooo Indonesia, jangan sampai kecolongan lagi.