Senin 08 May 2023 18:27 WIB

Jazirah Arab Sulit Air, Bagaimana Rasulullah SAW Siasati Wudhu dan Mandi Besar? 

Rasulullah SAW mengajarkan hemat gunakan air untuk wudhu dan mandi besar

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Berwudhu (ilustrasi). Rasulullah SAW mengajarkan hemat gunakan air untuk wudhu dan mandi besar
Foto: Reuters/Rayaz Kabli
Berwudhu (ilustrasi). Rasulullah SAW mengajarkan hemat gunakan air untuk wudhu dan mandi besar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penggunaan air yang berlebihan bukanlah sesuatu yang baik untuk bumi ini. Rasulullah SAW telah memberikan teladan bijak bagi manusia untuk menggunakan air, bagaimana caranya?

Pada zaman Rasulullah SAW, penduduk Arab kala itu sudah membuat kamar mandi dalam rumah. Namun demikian, kamar mandi tersebut tidak disediakan kloset untuk membuang air besar. 

Baca Juga

UstaDz Ahmad Sarwat dalam buku Mengenal Lebih Dekat Kehidupan Zaman Nabi SAW menjelaskan, meski Madinah merupakan daerah yang subur namun bukan berarti wilayah tersebut berlimpahkan air yang banyak sebagaimana wilayah-wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Jumlah curah hujan yang berbeda antara dua kawasan ini tentunya berpengaruh terhadap jumlah cadangan air bagi masyarakat yang hidup di dalamnya. 

Di masa Nabi Muhammad SAW, ketersediaan air baik itu di Makkah maupun Madinah berbeda dengan kondisi sekarang. 

Di Makkah meskipun ada sumur air zamzam yang airnya deras mengalir hingga sekarang, namun teknologi di masa itu masih amat sederhana. 

Pada masa itu, air sumur zamzam belum lagi dialirkan ke rumah-rumah penduduk sehingga penduduk Makkah meski tidak kekurangan air, namun secara teknis mereka tetap harus mengangkut air secara manual dari sumber air ke rumah mereka. 

Entah menggunakan kendi atau pun tempayan sehingga pola hidup masyarakat kala itu menjadi sangat hemat dalam menggunakan air. 

Dan karena tidak setiap rumah memiliki sumur, maka mereka amat sangat hemat menggunakan air. 

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI

Salah satunya dengan cara tidak mandi rutin sehari dua kali. Saking perhitungannya, umat Islam mengenal adanya hadits bagaimana hematnya Nabi ketika menggunakan air untuk berwudhu atau mandi junub. 

Jika Nabi Muhammad SAW mandi, airnya hanya satu sha alias 3,5 liter. Jika beliau berwudhu maka beliau hanya membutuhkan satu mud, atau kira-kira 0,7-0,8 liter air. Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW berwudhu hanya dengan satu mud. 

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ

Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “ Rasulullah SAW berwudhu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha hingga lima mud air." (HR Bukhari Muslim).  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement