REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Sebanyak 3.239 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, telah mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Inflasi tahap dua, Senin (8/5/2023). Bantuan ini pada dasarnya bertujuan untuk mengendalikan inflasi daerah.
Kepala Dinas Sosial Kota Batu, Ririk Mashuri mengatakan, penyaluran BLT Mitigasi Inflasi kali ini merupakan tahap kedua. Jumlah bantuan yang diberikan sebesar Rp 600 ribu per KPM.
Menurut Ririk, besaran bantuan tersebut sebelumnya telah diberikan pada tahap pertama sebesar Rp 400 ribu. "Sehingga pada penyaluran tahap dua ini yang diberikan sebesar Rp 200 ribu per KPM," ujar Ririk di Kota Batu, Senin (8/5/2023).
Ia memastikan penerima BLT inflasi ini adalah warga yang terjaring dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sebelumnya, pihaknya telah melakukan pendataan kembali ke warga yang benar-benar membutuhkan dan belum tercatat di DTKS.
Berdasarkan hasil pendataan, 3.239 KPM tersebut tidak menerima bantuan lainnya. Dinasnya juga sudah melaksanakan seleksi ketat bahwa penerima belum menerima bansos lainnya.
Awalnya, kata dia, Dinsos mencatat ada 4.174 KPM penerima BLT inflasi di Kota Batu. Namun setelah verifikasi lapangan lalu dilakukan pencoretan, maka menjadi 3.239 KPM.
Ririk menerangkan pencoretan KPM tersebut dikarenakan penerima telah meninggal dunia. Kemudian warga bersangkutan sudah mulai mandiri secara ekonomi. "Kemudian juga karena mutasi dokumen kependudukan atau pindah," jelasnya.