Senin 08 May 2023 21:23 WIB

Setelah Malaysia, BI Targetkan Perluasan QRIS ke Singapura dan Filipina

BI dan Bank Malaysia meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023, Senin (8/5/2023).
Foto: dok. Republika
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023, Senin (8/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengimplemantasikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang bisa digunakan di Malaysia, Bank Indonesia (BI) membidik perluasan penerapannya ke Singapura. Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengatakan perluasan ke Singapura lebih dekat pengembangannya setelah hari ini (8/5/2023) QRIS Indonesia-Malaysia resmi diluncurkan.

"Rasanya kita akan coba dorong dengan kemampuan kita berkoordinasi dan juga bagaimana kami melakukan persiapan," kata Dicky dalam konferensi video, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Dicky menjelaskan, rencananya sesuai Blueprint yang dibuat, QRIS Indonesia-Singapura dapat diimplementasikan pada kuartal IV 2023. Dengan begitu interkoneksi pembayaran antarnegara dengan Singapura dapat terhubung.

"Saat ini, kira-kira sudah sudah ada beberapa pembicaraan-pembicaraan yang cukup advance (dengan Singapura)," ujar Dicky.

Setelah Singapura, perluasan selanjutnya juga akan dilakukan dengan Filipina. Dicky memastikan, persiapan untuk perluasan penggunaan QRIS ke Filipina juga terus dilakukan.

"Kalau dengan Filipina ini rasanya kita masih harus juga menunggu kesiapan di sana. Jadi kita akan menyesuaikan dengan berbagai dinamika yang dihadapi oleh mereka sendiri gitu. Kita lihat bagaimana kesiapan dari kedua belah pihak," jelas Dicky.

Sebelumnya, BI dan Bank Negara Malaysia (BNM) meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antara Indonesia dengan Malaysia menggunakan QR Code. Gubernur BI Perry Warjiyo mengayakan dengan begitu memungkinkan lebih banyak penduduk Indonesia dan Malaysia untuk melakukan pembayaran ritel di kedua negara dengan cara memindai QRIS atau DuitNow QR Code di toko atau pedagang fisik atau online yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema tersebut.

Perry menuturkan, peluncuran tersebut merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang dilakukan sejak 27 Januari 2022. Dia menjelaskan, interkoneksi pembayaran dengan menggunakan QR Code tersebut melibatkan partisipasi sejumlah lembaga keuangan, termasuk lembaga selain bank yang semakin bertambah.

“Terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC) untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah,” jelas Perry. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement