REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Barat (Kalbar) Muhajirin menekankan pentingnya penguatan sinergi dari semua pihak pada tahun politik sehingga terjadi kerukunan dan persatuan yang kokoh bagi anak bangsa.
"Pada tahun politik ini untuk menyambut Pemilu 2024 tantangan kerukunan umat beragama, baik itu antar umat beragama maupun intra-umat beragama semakin besar. Untuk itu diperlukan penguatan sinergi semua elemen bangsa," ujarnya di Pontianak, Selasa, pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar.
"Menurut Gus Dur tidak penting apa pun agama atau suku-mu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik buat semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu. Pernyataan Gus Dur tersebut sangat bijak dan patut direnungkan dan dihayati kembali," ucapnya.
Kemenag RI telah menetapkan tujuh program prioritas, di antaranya penguatan moderasi beragama. Untuk itu beberapa waktu lalu telah diluncurkan Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Sambas, Kalbar.
"Ditargetkan akan dibentuk 28 Kampung Moderasi Beragama di Kalbar. Selain itu juga telah dibentuk Desa Sadar Kerukunan yang telah diluncurkan beberapa kabupaten atau kota di Kalbar," kata Muhajirin
Ia juga telah meminta pengurus FKUB Kalbar terus melakukan kontra-narasi agar terbangun sikap beragama yang moderat, antara lain melaluipemilihan duta moderasi beragama, lomba pemilihan pelopor moderasi beragama, dan lomba film pendek animasi moderasi beragama.
"Alhamdulillah ada beberapa provinsi di Indonesia yang akan melakukan studi tiru di Kalbar terkait Kampung Zakat dan Kampung Moderasi Beragama yang ada di Kabupaten Sambas, diantaranya Gorontalo," kata Muhajirin.
Sementara itu Ketua FKUB Kalbar ProfIbrahim menuturkan kerja sama lintas sektoral dan keberpihakan pemerintah daerah dalam mendukung kinerja FKUBakan mendongkrak nilai indeks kerukunan umat beragama.