Rabu 10 May 2023 14:12 WIB

Masyarakat Diimbau Lanjutkan Kebiasaan Baik Saat Pandemi, Pakai Masker dan Cuci Tangan

Meski kedaruratan Covid-19 dicabut masyarakat tetap diimbau lanjutkan kebiasaan baik.

Orang-orang yang memakai masker wajah untuk membantu melindungi dari virus corona berjalan melalui pusat perbelanjaan.
Foto: AP/Andy Wong
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk membantu melindungi dari virus corona berjalan melalui pusat perbelanjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan dokter spesialis paru, dr Faisal Rizal Martondang, SpP(K), mengimbau masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan (prokes) meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut status gawat darurat COVID-19. "Meskipun status gawat darurat COVID-19 sudah dicabut oleh WHO, kami imbau masyarakat tetap menaati kebiasaan baik yang sudah ada seperti prokes," katanya dalam acara diskusi mengenai transisi dari berakhirnya kedaruratan COVID-19 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Rizal mengatakan, kebiasaan memakai masker merupakan kebiasaan baik yang bisa diteruskan karena memakai masker mencegah diri dari penyakit lain yang bisa menular melalui saluran pernapasan seperti tuberkulosis. Selain itu, Rizal menyebutkan kebiasaan baik lainnya seperti mencuci tangan dan menjauhi kerumunan tetap harus dilaksanakan meskipun WHO telah mencabut status gawat darurat COVID-19.

Baca Juga

"Yang dicabut itu kan hanya status gawat daruratnya, sementara pandemi ini tetap berlanjut maka prokes tidak boleh longgar," tambahnya.

Dokter yang praktik di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso ini juga menjelaskan, sifat dasar virus adalah melakukan mutasi genetik secara terus menerus sehingga semakin mudah penyebarannya. Rizal mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati dengan penularan virus COVID-19 terutama bagi masyarakat yang memiliki penyakit komorbid karena sangat rentan terhadap penularan virus COVID-19 yang telah bermutasi.

"Dengan keadaan ini, kami harapkan kepada masyarakat untuk tidak meninggalkan kebiasaan baik yang dikerjakan selama pandemi COVID-19, toh biaya yang dikeluarkan juga tidak banyak," kata Faisal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement