Rabu 10 May 2023 18:41 WIB

Golkar Dukung Prabowo Jadi Capres, Syaratnya Airlangga Cawapres

Nusron mengeklaim, proposal pasangan Prabowo-Airlangga didukung PKB dan PAN.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Perwakilan DPP Partai Golkar, Nusron Wahid di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Perwakilan DPP Partai Golkar, Nusron Wahid di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan bahwa pihaknya mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres). Namun dalam proposal dukungan tersebut, pihaknya mendorong agar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dijadikan calon wakil presiden (cawapres).

"Salah satu proposal adalah Prabowo (calon) presiden dan (calon) wakil presidennya dari KIB yaitu Airlangga Hartarto," ujar Nusron di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).

Dia mengeklaim, proposal tersebut juga sudah diamini oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan rekan koalisi Partai Gerindra. Dia menyebut, Partai Amanat Nasional (PAN) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga sepakat dengan hal tersebut. "Itu harus diterima dan diterima oleh PKB dan PAN yang ikut bergabung di sini," ujar Nusron.

Menurut Nusron, tim pemenangan tim inti Partai Golkar dan PKB juga terus berikhtiar dalam pembentukan koalisi bersama untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk, dengan Partai Gerindra yang merupakan rekan dari PKB di KKIR.

Nusron mengatakan timnya terus bekerja meskipun belum ada penekanan koalisi. Dia menerangkan, koalisi antara Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKB akan menjadi poros alternatif untuk kontestasi nasional mendatang.

"Ini ikhtiar bersama untuk menjalin kekuatan besar yang kekuatan besar itu. Nanti kita jadikan sebagai poros alternatif atau koalisi alternatif, yang posisinya di tengah," ujar Nusron.

"Tidak prokanan dan tidak prokiri, tidak procebong dan tidak prokampret, tidak prostatus quo tidak properubahan, tidak sekuler, tidak religius, tapi ini adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Bersatu," sambung Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Perwakilan Partai Golkar itu.

Nusron juga membantah, pembentukan tim inti antara Partai Golkar dan PKB merupakan bentuk kekhawatiran keduanya terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto. Dia menegaskan, koalisi ketiganya sudah masuk wacana yang serius.

"Jadi tidak ada rasa kekhawatiran bahwa ini wacana, ini serius dibangun serius dan sudah sampai level penjajakan psikologis. Apapun yang nanti diputuskan oleh para ketua umum untuk apa namanya siapa presidennya ataupun siapa wakil presidennya, kita ingin membangun komitmen bersama," ujar Nusron.

Nawir Arsyad Akbar

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement