Kamis 11 May 2023 17:46 WIB

Bupati Pangandaran Minta Maaf Jika Guru Husein Merasa Diintimidasi

Bupati Pangandaran memperkirakan ada reaksi berlebihan soal laporan dari Husein.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata bersama guru ASN, Husein Ali Rafsanjani, setelah melakukan pertemuan di Pendopo Pangandaran, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023).
Foto: Republika/ Bayu Adji P
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata bersama guru ASN, Husein Ali Rafsanjani, setelah melakukan pertemuan di Pendopo Pangandaran, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata secara langsung bertemu dengan guru aparatur sipil negara (ASN) Husein Ali Rafsanjani, Kamis (11/5/2023). Bupati meminta maaf kepada Husein yang merasa mendapatkan intimidasi setelah melaporkan soal dugaan pungutan liar (pungli).

“Saya lebih meminta maaf kepada Kang Husein apabila terjadi hal tak diinginkan atau aparat yang kurang bijak,” kata Jeje setelah melakukan pertemuan dengan Husein di Pendopo Pangandaran, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Jabar).

Baca Juga

Jeje menduga ada reaksi berlebihan dari sejumlah pihak di Kabupaten Pangandaran ketika Husein melaporkan ada dugaan pungli yang terjadi pada saat pelaksanaan pelatihan dasar (latsar) calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2021. Menurut Jeje, kondisi di Kabupaten Pangandaran selama ini relatif stabil. Ketika ada suatu dinamika, ia menduga muncul reaksi berlebihan.

“Mungkin itu, ketika Kang Husein menyampaikan ada pungli dan sebagainya, sehingga seperti kebakaran jenggot,” kata Jeje.

Jeje mengatakan, penanganan pelaporan semestinya tidak seperti itu. Pejabat, kata dia, tetap harus humanis dan mengedepankan aspek komunikasi. Menurut Jeje, persoalan Husein yang merasa mendapatkan intimidasi ini mesti jadi pembelajaran. Ini bukan hanya untuk ASN di Kabupaten Pangandaran, melainkan di seluruh Indonesia. 

“Tidak boleh ada yang menganggap enteng persoalan. Hanya ratusan ribu, misalkan. Tapi, ketika ada hal substansi dan sangat fundamental, kita harus tangani dengan baik. Jangan karena ada laporan pungli, pelapor ditekan. Pola ini harus diganti,” kata Jeje.

Ihwal dugaan pungli dan intimidasi yang disampaikan Husein, Jeje mengaku akan melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang diduga terkait, termasuk kepada kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran. “Saya akan rapat untuk mendengarkan klarifikasi,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement